Purwokertokita.com, Purbalingga – Desa Cilapar dan Penolih di Kecamatan Kaligondang kembali terendam banjir usai diguyur hujan deras pada Selasa (12/1/2021).
Banjir di dua desa tersebut disebabkan luapan Sungai Ranu. Puncak luapan banjir terjadi pada pukul 23.00 WIB.
Di Desa Penolih ketinggian banjir mencapai pinggang orang dewasa. Meski demikian genangan kembali surut seiring berjalannya waktu.
Untuk mengatasi banjir yang terus berulang, Pemkab Purbalingga akan menormalisasi Sungai Ranu. Pengangkatan sedimen diharapkan mampu menampung debit air ketika hujan deras turun.
“Penanganan setelah surut akan dilakukan oleh DPUPR sambil kita bantu alat berat untuk normalisasi sungai. Namun untuk penanganan cepat sementara akan dipasang sand bag dulu untuk menahan air meluap,” katanya.
Kepala Desa Cilapar, Somlikhun mengatakan selain berdampak ke rumah warga, banjir juga merendam 50 hektare lahan pertanian dan kerusakan jalan desa sepanjang 80 meter. Tidak ada korban jiwa maupun kerusakan rumah pada banjir kali ini.
“Warga masih bertahan di rumah masing-masing. Ketika ingin mengungsi, sudah kami sediakan kantor balai desa dan gedung khusus pengungsian di RW 003,” katanya.
Kepala Desa Penolih, Sosro Purnomo mengatakan warga yang terdampak banjir sebagian masih bertahan dan sebagian mengungsi di rumah saudaranya.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menyalurkan bantuan kepada warga yang masih terdampak banjir hingga Rabu (13/1/2021) siang. Bantuan yang diberikan yakni paket sembako untuk 80 kepala keluarga yang terdampak genangan banjir di Dusun I dan II Desa Cilapar. Selain itu juga untuk 83 kepala keluarga di Dusun II, III dan IV Desa Penolih.
“Semoga bantuan ini meringankan beban masyarakat yang terdampak, mengingat banjir tersebut menghambat kegiatan ekonomi masyarakat,” kata bupati yang karib disapa Tiwi saat mengunjungi langsung lokasi banjir.