Cerita MTs Pakis, Penjaga Harapan Anak-anak Lereng Selatan Slamet

Peristiwa677 Dilihat
Tim Sedekah Sepatu saat berkunjung ke MTs Pakis, Sabtu (27/3/2021). /Foto: Ina Farida

PURWOKERTOKITA.COM, BANYUMAS – Matahari baru saja menyingsing, Fatul (15) bersiap meninggalkan rumahnya di Dusun Karanggondang, Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok, Banyumas.

Tak ada seragam, maupun sepatu sekolah. Hanya sandal jepit dan baju selayaknya yang menemani langkahnya meraih masa depan yang lebih baik, Sabtu (28/3).

Menyusuri sawah, naik turun bukit, sudah menjadi makan sehari-hari agar bisa sampai ke sekolah. Tak ada kendaraan yang mengantarnya ke tempatnya meraih mimpi.
Fatul merupakan salah satu siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) PAKIS berada di Grumbul pesawahan Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.

“Setiap hari kalau kesekolah harus berjalan kaki satu jam, kadang ya lebih. Cape si cape tapi sudah terbiasa, dinikmati saja, senang juga si karena bisa ketemu teman-teman,” ungkap gadis hitam manis ini.

Madrasah Tsanawiyah (MTs) PAKIS menjadi plihan bagi Fatul karena merupakan sekolah paling dekat dari rumahnya dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk bersekolah di sana.

Madrasah Tsanawiyah (MTs) PAKIS berada di lereng Gunung Slamet. Sekolah yang menerapkan konsep Agroforestry ini merupakan jawaban bagi orang-orang di pinggir hutan yang tidak mampu untuk bersekolah di sekolah umum. Saat ini ada 20 orang siswa yang belajar di sana.

Di awal-awal masa pandemi Covid-19 dimana sistem pembelajaran menerapkan sistem daring menjadi tantangan tersendiri bagi siswa di sekolah ini. Meskipun tidak terlalu jauh dari pusat kota Purwokerto, namun kondisi geografis tidak memungkinkan frekuensi sinyal apapun masuk kesana. Untuk memperoleh sinyal seluler, para siswa harus kebukit dan naik kepohon agar bisa memperoleh sinyal yang baik.

“Kemarin juga sempat pakai HT (Tandy Talky) namun karena beberapa kendala jadi proses belajar sekarang kembali seperti biasa, dan Alhamdulillah barusan tadi ada orang dari Telkom yang memberitahu akan dipasang alat penguat sinyal,” kata Isrodin, Pendiri sekolah alam ini.

Konsep pendidikan di MTs Pakis adalah menggabungkan antara kurikulum standar dengan pembelajaran langsung ke alam yang berkonsep agroforestry. Siswa MTs Pakis diajari cara bertani dan beternak. Hal ini dilakukan agar para siswa tidak melupakan dari mana mereka berasal dan nanti mereka bisa memajukan desanya.

Agar mutu lulusannya terjamin dan bisa melanjutkan sekolah lagi nantinya, MTs Pakis menjadi sekolah filial dari MTs Ma’arif NU 2 Cilongok. Sehingga nanti lulusannya setara dengan siswa SLTP Pada umumnya.

“Untuk ujian Akhir, para siswa ikut di MTs induk sehingga nanti tetap punya ijazah seperti umumnya,” terang Isrodin
Tidak ada pengajar tetap di MTs Pakis.

Isrodin hanya dibantu oleh relawan-relawan yang membantunya mengajar. Ketika tidak ada relawan yang datang, maka ia sendiri yang akan turun mengajar siswa-siswanya.
(Ina Farida).

Tinggalkan Balasan