Purwokertokita.com – Banjir yang menggenangi kawasan perumahan dan persawahan di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap Jawa Tengah mulai Rabu (17/2) malam hingga Jumat (19/2), terjadi akibat pendangkalan saluran air. Karena itu, pemerintah desa setempat meminta agar saluran pembuangan air di wilayah pegunungan segera di normalisasi.
Kepala Desa Tarisi, Jasimin mengatakan, banjir terjadi usai guyuran hujan lebat dalam intensitas lama. Keadaan tersebut diperparah dengan kondisi saluran air yang selama ini menjadi andalan warga untuk pembuangan air sudah dangkal. “Kalau saluran air dinormalisasi, saya yakin tidak akan terjadi banjir lagi,” katanya kepada wartawan, Jumat (19/2).
Dari sejumlah titik saluran pembuangan air yang ada, Jasimin mengaku telah mengukur posisi selisih ketinggian saluran air dengan jalan desa. Hasilnya, jelas Jasimin, dasar saluran berselisih sekitar setengah meter dari jalan atau kawasan permukiman. Sehingga, tinggi debit air tak bisa tertampung dan kemudian meluap ke permukiman warga.
Akibat luapan banjir, warga kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari karena air juga merendam jalan dan pekarangan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap mengamini persoalan utama banjir yang terjadi di Desa Tarisi disebabkan karena kondisi saluran air yang perlu dinormalisasi dan dibenahi.
“Terkait kebutuhan itu, tentu kami sangat mendukung dan siap memfasitilasi,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Martono kepada wartawan.
Sementara itu, kebutuhan logistik kepada warga Desa Tarisi dari BPBD Cilacap tetap dijalankan melalui unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Majenang. Untuk menunjang kebutuhan warga, BPBD Cilacap juga menyiagakan satu perahu karet.
Dilaporkan, permukiman warga, jalan desa, pekarangan dan persawahan hingga Jumat (19/2) masih tergenang. Sementara itu, pengguna kendaraan menggunakan jalur alternatif untuk menerabas banjir saat keluar rumah. Sedangkan, sebagian lainnya menggunakan sepeda motor ataupun onthel.
“Genangan tinggi masih terjadi di jalan, persawahan hingga permukiman warga. Walau sebenarnya, sebagian sudah ada yang berangsur surut,” kata Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Priyono.
Dari laporan BPBD Cilacap pada Rabu (17/2), banjir di Desa Tarisi menggenangi 263 rumah dengan ketinggian 25 centimeter. Sementara, banjir juga menggenangi jalan dan pekarangan, hingga area persawahan dengan ketinggian 70 sentimeter.