
Purwokertokita.com – Takdir Negeri Pizza Italia harus tersungkur secara tragis dan dramatis di tangan Swedia di hadapan puluhan ribu penggemar fanatiknya yang memadati Stadion San Siro, Milan, Rabu (14/11/2017) dini hari dalam laga leg 2 babak play off sesudah ditahan imbang 0-0.
Hasil imbang sudah cukup bagi pasukan arahan Jannes Andersson meraih tiket lolos ke putaran Piala Dunia 2018 Rusia unggul agregat 1-0 berkat gol yang dicetak Jakob Johansson pada menit ke-61. Swedia mendapatkan keuntungan pada leg pertama laga play off Piala Dunia 2018 dengan menang 1-0 atas Italia di Friends Arena, Jumat (10/11/2017) waktu setempat atau Sabtu dini hari
Hasil imbang secara otomatis membuat Gli Azzuri Italia gagal terbang ke Rusia membuat Piala Dunia 2018 tanpa kehadiran salah satu pemegang gelar juara Dunia. Mengikuti jejak tim besar lainnya yaitu Belanda dan juara dua kali berturut-turut Copa Amerika Chile.
Kegagalan Si Biru ke Rusia mengulang kegagalan timnas Italia 59 tahun yang silam gagal melangkah ke putaran final adalah pada Piala Dunia 1958. kalah bersaing dengam Irlandia Utara pada pertandingan terakhir kualifikasi, 15 Januari 1958, setelah Italia kalah 1-2 dipecundangi tuan rumah Irlandia Utara di Belfast. Irlandia Utara berhak lolos ke Piala Dunia 1958 Swedia.
Banjir air mata dan isak tangis pemain dan penonton setia Gli Azzuri di Stadion San Siro, Milan mengiringi kegagalan yang sangat menyakitkan karena tak dapat menyaksikan timnas kesayangannya bermain di kejuaraan akbar empat tahunan yang digelar badan sepak bola dunia FIFA dan harus rela menjadi penonton.
Pedih rasanya skuad besuatan Giampolo Ventura disingkirkan Swedia yang belum pernah mengoleksi gelar juara Dunia dan juara Eropa. Tapi nyatanya Marcus Berg dan kawan-kawan mampu mejungkirbalikkan semua prediksi. Sebelumnya, sangat sulit bagi Swedia mengalahkan Italia yang jauh lebih kuat dan solid didukung pemain pemain dengan kualitas jauh lebih baik. Dibandingkan Swedia yang tak diperkuat pemain andalannya Zlatan Ibrahimovic, yang didera cidera cukup panjang dan harus menepi sampai bulan Desember 2017
Tapi itulah sepakbola, semua bisa saja terjadi dan tak ada yang tidak mungkin sesuai adagium “Bola itu Bundar”. Tak ada tim yang tak bisa dikalahkan, tak ada tim yang harus dipandang sebelah mata, diremehkan karena pembuktian ada di lapangan sejak peluit pertama dibunyikan wasit sampai akhir pertandingan.
Jannes Andersson alenatore Swedia mampu membuktikan kelasnya sebagai peracik taktik dan strategi ulung menghempaskan ambisi Italia yang sangat lapar kemenangan. Mampu meredam agresivitas Ciro Immobile dkk yang harus menang 2-0 atau minimal 1-0 agar terjadi perpanjangan waktu.
Segala cara yang ditempuh pelatih Italia Giampolo Ventura tak mampu menembus gawang Robin Olsen. Swedia sudah menyiapkan strategi bertahan total atau defensif parkir bus, membuat Andrea Belloti, Antonio Candreca dan Ciro Immobile mati kutu tak mampu melsesakan satu buah gol pun. Ini berkat soliditas kuartet barisan pertahan Swedia yang digalang Andreas Granqvist, Victor Lindelof, Ludwig Augustinsson dan Emil Krafth.
Akhir Tragis Buffon
San Siro menjadi saksi akhir kapten timnas Italia Gianluigi Buffon di timnas Italia yang memilih pensiun akibat kegagalan membawa Gli Azzuri ke Piala Dunia Rusia 2018. Buffon memlilih pergi dari timnas Italia yang telah dibelanya selama 20 tahun atau dua dekade sejak pertama kali turun membela Si Biru pada leg 2 babak play off Piala Dunia 1988 melawan Rusia.
Penulis
Mulyono Harsosuwito Putra (Kang Mul)
Ketua Insitut Studi Pedesaan dan Kawasan