Rektor UMP Sayangkan Tindakan Polisi Terhadap Mahasiswa Peserta Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Banyumas

Peristiwa288 Dilihat
Gabungan organisasi mahasiswa intra dan ekstra kampus se-Banyumas yang menamakandiri Aliansi SEMARAK menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor DPRD Kabupaten Banyumas, Rabu (7/10/2020).
Gabungan organisasi mahasiswa intra dan ekstra kampus se-Banyumas yang menamakandiri Aliansi SEMARAK menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor DPRD Kabupaten Banyumas, Rabu (7/10/2020). foto: RAD

Purwokertokita.com, Banyumas – Aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Kabupaten Banyumas berakhir ricuh, Kamis (15/10/2020). Polisi membubarkan paksa massa aksi menggunakan gas air mata.

Massa yang terdiri dari gabungan mahasiswa se-Banyumas bertahan hingga malam karena menunggu anggota DPRD yang enggan menemui massa. Mendekati pukul 20.00 WIB, polisi membubarkan massa dengan menghujani peserta aksi menggunakan tembakan gas air mata dan water canon.

Massa seketika membubarkan diri. Mereka lari berpencar tak tentu arah menyelamatkan diri dari sergapan asap gas air mata yang dilontarkan polisi.

Di antara massa ada yang terluka saat meloloskan diri dari gas air mata dan petugas. Mereka antara lain mahasiswa UMP dan Unsoed.

Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Dr Anjar Nugroho menjenguk mahasiswanya yang dilarikan ke RS Islam Purwokerto. Ia sempat menanyakan kronologi kejadian kepada mahasiswa yang ditemui di RS Islam.

“Dari keterangan mahasiswa, sebenarnya massa sudah mau mundur, tetapi ketika mau mundur polisi menembakkan gas air mata. Kami menyayangkan tindakan aparat kepolisian ini,” ujar Anjar.

Sementara Kapolresta Banyumas, Kombes Wishnu Caraka mengatakan polisi membubarkan massa sesuai prosedur. Ia mengklaim tidak ada anggotanya yang melakukan tindakan kekerasan terhadap massa.

“Sudah sesuai protap, kami bahkan tidak menyentuh massa, kami hanya menggunakan gas air mata,” tuturnya.

Terkait mahasiswa yang dirawat di rumah sakit, Wishnu mengatakan itu terjadi karena mereka kelelahan. Karena kelelahan, di antara mereka ada yang terjatuh saat lari dan ada pula yang mengalami kram. (RAD)

Tinggalkan Balasan