Curug Bayan dan Jenggala, Tempat Favorit Berfoto di Baturraden

Wisata206 Dilihat
curug bayan baturraden
Sejumlah wisatawan bermain air di area Curug Bayan sambil berfoto. (Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Ngomong-ngomong soal tempat berfoto, bisa dibilang Banyumas memiliki segudang lokasi favorit. Tidak hanya berlatar taman bunga, tapi juga ada pemandangan alam, pegunungan, sungai sampai air terjun.

Desa yang memiliki air terjun terbaik untuk berfoto adalah Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden. Desa yang berada di 2 kilometer Lokawisata Baturaden atau 12 kilometer dari Kota Purwokerto ke arah utara ini menyuguhkan pemandangan terbaik.

Tak jauh dari gerbang Desa Ketenger, sebuah air terjun menyambut. Curug Bayan namanya. Lokasi curug ini berada di tepi jalan. Sangat cocok jika dimasukan untuk tujuan alternatif berwisata.

Air mengalir dengan deras, menghempaskan butiran air hingga menerpa wajah. Di dekat curug juga ada sebuah vila yang semakin mempercantik pemandangan.

Curug Jenggala yang berlokasi di Desa Wisata Ketenger. (Wiwit Yuni)

Belum puas dengan Curug Bayan, lanjutkan saja perjalanan ke arah Curug Jenggala di Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden. Curug yang bernama asli Tempuan itu, kini dilengkapi selfie deck berbentuk simbol cinta di atas tebing.

Untuk mencapai destinasi ini membutuhkan sedikit perjuangan. Sebab, kendaraan roda dua hanya boleh terparkir di pemukiman warga Dusun Kalipagu, sekitar 3 kilometer dari pintu masuk gerbang Desa Ketenger atau 30 menit menuju kawasan air terjun.

Jalan setapak yang berkelok dan menanjak dibumbui dengan pemandangan sawah yang luas juga intalasi gorong-gorong Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ketenger. Lalu melintasi hutan milik Perum Perhutani KPH Banyumas Timur untuk sampai di Curug Jenggala.

Di bagian bawah tebing selfie deck, terdapat sebuah jembatan menuju air terjun. Terjunan airnya sangat deras sehingga baju pengunjung tetap basah meski berdiri sejauh 10 meter dari kolam.

Curug ini cukup unik. Memiliki tiga bagian terjunan air yang jatuh dari ketinggian sekitar 25 meter dan alirannya yang cukup deras. Bahkan percikan buih air yang bertebaran dapat membuat pakaian menjadi basah meski berdiri dengan jarak 10 meter dari air terjun.

Curug Jenggala ini dikelola bersama Lembaga Desa Masyarakat Hutan (LMDH) Gempita, Desa Ketenger. Pengunjung hanya cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 5.000. Dia menambahkan, selain Curug Jenggala, masih ada sejumlah objek yang akan dikembangkan, yakni Curug Penganten, dan Situs Batu Lumpang. (NS)

Tinggalkan Balasan