Purwokertokita.com – Kamis (12/10), Pengurus Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Purwokerto mengunjungi Darbe Tyas di Balai Wartawan Banyumas (Kompleks RRI Purwokerto). Darbe Tyas merupakan wartawan Metro Tv korban pengeroyokan oknum aparat dalam unjuk rasa di depan Kantor Bupati Banyumas, Senin (9/10) malam.
Rudal Afghani, Ketua AJI Kota Purwokerto, mengatakan, AJI perlu mengetahui lebih detil tentang kronologis kasus pengeroyokan Darbe dan sejauh mana advokasi yang sudah dilakukan. Menurut dia kasus yang menimpa Darbe penting untuk didalami.
“Kasus ini luar biasa. Dalam hitungan hari sudah ada empat polisi yang menjadi tersangka. Padahal di banyak tempat kasus kekerasan kepada wartawan lambat diselesaikan,” ujar Ghani.
Ghani menganggap strategi perjuangan wartawan di Banyumas layak menjadi acuan jurnalis-jurnalis lain (khususnya anggota AJI) di banyak daerah. Ghani berharap kasus kekerasan kepada wartawan di Banyumas ini menjadi bahasan khusus di forum-forum AJI.
“Pembicaraan antara AJI dengan Darbe ini sangat penting. Kami ingin membawa persoalan ini ke Kongres AJI pada November mendatang di Solo,” ujar Ghani.
Darbe Tyas mengatakan ada faktor khusus yang membuat advokasi wartawan Banyumas terkesan cepat membuahkan hasil. Antara lain karena sikap Kapolres Banyumas yang sangat responsif untuk segera menyelesaikan kasus ini. Dia menilai polisi Banyumas tidak main-main dalam kasus ini.
Darbe juga mengapresiasi tanggung jawab perusahaan media tempat dia bekerja. Menurutnya Metro TV sangat responsif untuk membela wartawan yang sedang tertimpa masalah. Satu hari setelah kejadian Metro Tv langsung mengirimkan Biro Jawa Tengah-DIY untuk membantu Darbe membuat laporan ke kantor polisi.
“Teman-teman wartawan baik PWI, AJI, dan IJTI juga sangat mendukung,” ujar Darbe. (AS)