Wow.. Amazing, Rayakan Tahun Baru 2017 di Puncak Gunung Slamet

Lingkungan, Peristiwa289 Dilihat
Pendaki berdoa sebelum mulai mendaki Gunung Slamet (Purwokertokita.com/Dinparbud Purbalingga)
Pendaki berdoa sebelum mulai mendaki Gunung Slamet (Purwokertokita.com/Dinparbud Purbalingga)

Purwokertokita.com – Ribuan pendaki merayakan malam pergantian tahun baru 2017 di Puncak Gunung Slamet. Sebagian besar diantaranya, mengaku baru pertamakali mendaki gunung pada malam tahun baru.

Salah satunya, Anton, pendaki asal Jakarta. Anton mengaku baru pertama kali ini mendaki Gunung Slamet. Dan itu, tepat pada malam pergantian taun baru. “Saya bersama rombongan berjumlah lima orang. Dua orang diantaranya sudah pernah mendaki Gunung Slamet,” ujarnya, Minggu seusai turun di Pos Bambangan, Purbalingga.

Lalu, bagaimana Rasanya? “Wow, Amazing. Luar biasa. Di puncak, saya bertemu dengan ribuan pendaki lain dari seantero negeri,” tukasnya.

Dia menuturkan, pada awalnya mengalami kesulitan pada awal mendaki lantaran medan licin setelah diguyur hujan pada malam sebelumnya. “Agak berat memang di awal. Tapi saya sudah bertekad nggak mau kalah dengan teman lainnya,”

Diketahui, Sedikitnya 2116 orang pendaki merayakan malam pergantian tahun baru 2017 di Puncak Gunung Slamet. Angka ini diperoleh dari laporan pos pendakian Bambangan, Kutabawa, Purbalingga. Ratusan lainnya mendaki dari pos lainnya yang di Pemalang dan Tegal. Dan Anton hanya salah satu dari ribuan pendaki itu.

“Catatan terakhir Sabtu sore kemarin, yang akan merayakan pergantian tahun di puncak Gunung Slamet dari Pos Bambangan ada 2100 orang. Mereka kebanyakan pendaki dari Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, dan sebagian lagi dari Jawa Tengah,” kata Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Purbalingga, Prayitno, Minggu.

Kata Prayitno, situasi hingga Minggu ini aman dan tidak ada kejadian musibah yang dilaporkan. Pihaknya menerapkan standar ketat dalam pendakian Gunung Slamet kali ini. Antara lain, tiap pendaki haru mengisi biodata lengkap di Pos Bambangan. Dan setiak ketua kelompok, meninggalkan kartu identitas.

“Ini untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejadian pendaki yang terkena petir itu. Semua pendaki kami data di pos Bambangan. Setiap ketua kelompok juga diwajibkan meninggalkan identitas berupa KTP atau SIM serta nomor kontak,” tambahnya.

Terkait cuaca pada malam pergantian tahun, Prayitno menjelaskan, sempat terjadi hujan lebat pada Sabtu sore hingga menjelang malam. Kemudian,hujan reda dan cuaca berangsur kondusif. “kepada para pendaki untuk tetap menjaga kesehatan serta kelestarian lingkungan selama di puncak dan jalur pendakian. Kondisi puncak Gunung Slamet saat ini sangat dingin dan sesekali terjadi hujan petir. Para pendaki diminta waspada terhadap serangan hipotermia dan jalan setapak yang licin,” ungkapnya.

Pada pendakian tahun baru ini, pendaki untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan wajib membawa turun kembali sampah yang dihasilkannya. Semua pendaki sebelum ke puncak juga dibekali kantong plastik untuk tempat sampah. “Kantong ini diserahkan kembali di pos Bambangan saat turun dan tentunya berisi sampah. Kami juga mengecek supaya pendaki tidak memetik bunga Edelwis,” ujar Prayitno.

Tinggalkan Balasan