Pahonjean Kembali Diterjang Banjir, Ratusan Orang Bendung Tanggul Cijalu yang Jebol

Lingkungan, Peristiwa215 Dilihat
Ratusan orang membendung tanggul jebol di Desa Pahonjean Kecamatan Majenang. (Foto: BPBD Cilacap/purwokertokita.com).
Ratusan orang membendung tanggul jebol di Desa Pahonjean Kecamatan Majenang. (Foto: BPBD Cilacap/purwokertokita.com).

Purwokertokita.com – Akibat hujan deras yang terjadi di bagian hulu Sungai Cijalu, Desa Pahonjean Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap, kembali diterjang banjir limpasan air, Jumat malam.

Petugas Lapangan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah Majenang, Muhadi mengatakan air kembali melimpas di bagian tanggul yang jebol di sekitar Dusun Balekambang. Akibatnya, ratusan warga kembali mengungsi.

“Itu karena hujan deras yang terjadi di bagian hulu. Seperti daerah Palugon, Jambu dan Sadahayu. Yang disana itu kan jam 4 sore saja sudah hujan deras,” katanya, Minggu.

Banjir ini disebut tak sebesar banjir yang terjadi pada Kamis malam hingga Jumat dinihari kemarin. Dilaporkan, sekira 500 kepala keluarga terdampak. Sedangkan banjir yang terjadi sebelumnya menyebabkan 1050 keluarga terdampak.

“Kelihatannya, (banjir) tidak sampai sebesar itu. Yang melimpas di bagian bawah bendung Cijalu,” ujarnya.

Suasana pengungsian akibat melimpasnya aris Sungai Citanduy dan jebolnya tanggul di Pahonjean Kecamatan Majenang (BPBD Cilaca/purwokertokita.com)
Suasana pengungsian akibat melimpasnya Sungai Citanduy dan jebolnya tanggul di Pahonjean Kecamatan Majenang (BPBD Cilaca/purwokertokita.com)

Sementara ini, kata Muhadi, warga yang terdampak mengungsi ke rumah panggung Balekambang. Sedangkan Balaidesa belum terdapat pengungsian.

“(pengungsian) yang sekarang diketahui itu ada di rumah panggung di Dusun Balekambang,” jelas Muhadi, Sabtu malam.

Lebih lanjut Muhadi menjelaskan, hari ini, pihaknya akan melakukan kerjabakti massal untuk menutup bagian tanggul jebol menggunakan karung berisi tanah. Sedangkan penanganan secara permanen akan dilakukan oleh Balai Besar Pengawasan Sungai (BBWS) Citanduy pada 2017.

“Kerjabakti akan diikuti oleh petugas BPBD, relawan Banser NU, Muhamadiyah Disaster Management Center (MDMC), pramuka, TNI, Polri dan masyarakat setempat. 200 orang terlibat dalam kerjabakti massal itu,” tambahnya.

Sementara, kata Muhadi, kerjabakti dan pengerahan alat berat juga akan dilakukan untuk membuka akses di ruas jalan Desa Sukamulya menuju Desa Cilumping Kecamatan Dayeuhluhur, yang tertimbun longsor pada Kamis malam. Ribuan keluarga di Cilumping, hingga Sabtu malam ini masih terisolir lantaran seluruh jenis kendaraan tak bisa melintas akibat material longsor yang menimbun badan jalan.

Tinggalkan Balasan