Purwokertokita.com – Birdcamp event yang diselenggarakan oleh Biodiversity Society bersama Banyumas Wildlife Photography merupakan media kampanye untuk memperingati hari burung migrasi sedunia dalam rangka festival tahunan World Migratory Bird Day (WMBD). Kegiatan ini dilaksanakan di Bukit Tranggulasih, Windujaya, Kedungbanteng, Banyumas Sabtu-minggu, 14-15 Mei 2016.
“Dengan tema “STOP BERBURU BURUNG” bertujuan untuk menyoroti angka yang luar biasa dari burung migran yang hilang setiap tahun sebagai akibat dari pembunuhan, mengambil dan perdagangan ilegal,” kata Koordinator Kegiatan, Apris Nur Rakhmadani, Jumat (13/5).
Ia mengatakan, berbagai kasus yang terjadi sebagai bentuk aktivitas yang dilarang seperti maraknya perdagangan satwa liar di Indonesia melalui Media Sosial seperti Facebook, Twitter, Whatsapp dan sebagainya, penghobi senapan angin yang tidak memperdulikan jenis burung yang mereka buru, dan masih sering dijumpai beberapa jenis burung yang diperdagangkan di Pasar hewan.
Acara ini iselenggarakan tidak hanya di Banyumas saja, ada juga dibeberapa kota besar lainnya yang di Indonesia menyelenggarakan hari migrasi burung sedunia bahkan ada sekitar 130 negara berbagai organisasi, pemerintah dan masyarakat diseluruh dunia.
Hari Migrasi Burung Sedunia merupakan agenda rutin berupa kampanye untuk meningkatkan kesadaran secara global dengan tujuan memberikan perlindungan burung migran dan habitatnya. Kegiatan ini berlangsung setiap bulan Mei pada minggu kedua yang dimulai sejak tahun 2006 oleh African-Eurasian Migratory Waterbird Agreement (AEWA) yang bekerjasama dengan Convention of Migratory Species of Wild Animals (CMS).
“Adanya kegiatan peringatan ini diharapkan masyarakat sadar pentingnya menjaga kelestarian sumber daya alamnya dengan mengurangi risiko kehilangan sumber daya berharga yang merupakan bagian dari warisan alam kita,” katanya.