Ini Fakta Tentang Gerhana Matahari yang Bikin Jomblo Baper

Lingkungan, Rehat165 Dilihat
Sejumlah santri berhenti sejenak untuk melihat proses gerhana matahari di Jembatan Soeharto Rawalo Banyumas sebelum melakukan sholat gerhana, Rabu (9/3). (Aris Andrianto/Purwokertokita.com)
Sejumlah santri berhenti sejenak untuk melihat proses gerhana matahari di Jembatan Soeharto Rawalo Banyumas sebelum melakukan sholat gerhana, Rabu (9/3). (Aris Andrianto/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Pagi ini jutaan mata menatap langit Indonesia, berburu fenomena langka Gerhana Matahari Total (GMT). Meski tidak bisa dilihat secara total, gerhana matahari sebagian bisa dilihat di wilayah Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga dan Kebumen.

Masyarakat Banyumas raya rela bangun pagi, bersiap menyaksikan gerhana matahari total bersama teman atau keluarga. Sebagian orang memanfaatkan kesempatan ini untuk sekalian berlibur bersama keluarga, karena bertepatan dengan hari libur perayaan nyepi.

Namun bagi jomblo, mereka justru bingung dengan kejadian langka ini. Meski hari libur, tetap saja tidak ada kekasih yang mengajak menyaksikan gerhana matahari berdua. Jadi tidak heran, banyak jomblo yang bawa perasaan alias baper menanggapi peristiwa gerhana matahari.

Fakta-fakta tentang gerhana matahari total menjadi bahan ungkapan para jomblo yang baper. Berikut ini fakta dan ungkapan baper para jomblo tentang gerhana matahari total yang dirangkum oleh purwokertokita.com.

Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total terjadi karena posisi bulan yang berada di antara bumi dan matahari menutup seluruh cahaya matahari. Walaupun bulan lebih kecil, bayangan bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya. Dampak gerhana matahari total, sebagian bumi tidak bisa melihat cahaya matahari.

Kalau kata jomblo begini : “Gerhana matahari saja bisa total, masa cinta mu ke aku nggak bisa total”.

Kedudukan matahari, bulan, dan bumi pada satu garis lurus

Kejadian Gerhana Matahari Total (GMT) melintasi 11 Provinsi, yaitu: Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. GMT adalah fenomena alam dimana kedudukan matahari, bulan, dan bumi pada satu garis lurus.

Kalau kata jomblo begini : “Kalau matahari, bulan dan bumi bisa berada pada garis lurus, harusnya kamu dan aku juga bisa berada pada satu garis lurus menatap masa depan bersama”.

Terjadi di tempat yang sama 350 tahun sekali

Gerhana matahari total kembali akan berlangsung di tempat yang sama membutuhkan waktu selama periode 350 tahun.

Kalau kata jomblo begini : “Gerhana matahari total terjadi 350 tahun sekali, harusnya seumur hidupmu juga cuma jatuh cinta sekali sama aku”.

Dilihat dengan kacamata khusus

jika melihat gerhana pada saat fase gerhana matahari total terjadi, maka melihatnya secara langsung tidak berbahaya. Namun akan menjadi sangat berbahaya jika melihat langsung pada saat terjadi gerhana sebagian, dengan durasi yang lama.

Paparan cahaya matahari dengan intensitas tinggi akan menembus mata dan dapat merusak mata. Untuk itu, cara yang paling aman dalam mengamati matahari adalah menggunakan kacamata yang telah dilengkapi oleh filter khusus untuk melihat matahari.

Kalau kata jomblo begini : “Untuk melihat gerhana matahari kamu butuh kacamata khusus, seperti hati ku yang juga harus kamu sentuh dengan cara yang khusus”.

Tinggalkan Balasan