Purwokertokita.com – Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-87, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga menggelar kegiatan ‘Petualangan Pemuda’, Minggu (18/10). Selain untuk membangkitkan semangat kepemudaan, kegiatan yang akan dipusatkan di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, juga sekaligus sebagai pengenalan potensi wisata religi dan alam di desa tersebut.
Kepala Bidang Pemuda dan Olah Raga, Ardi Pawoko, SH mengatakan, kegiatan petualangan pemuda kali ini merupakan kali kedua diadakan Dinbudparpora sejak tahun 2014 lalu. Petualangan Pemuda untuk melatih nasionalisme serta wawasan kebangsaan para pemuda dan juga untuk mengajak pemuda mencintai lingkungan.
“Petualangan pemuda ini juga sekaligus mengenalkan potensi wisata di desa. Desa Onje, Kecamatan Mrebet, dikenal dengan wisata religi seperti adanya mesjid Sayid Kuning, dan berbagai situs peninggalan yang menjadi cikal bakal berdirinya Kabupaten Purbalingga. Selain itu, potensi alam juga menarik dinikmati seperti Kedungnini, dan Segara Wurung,” kata Ardi Pawoko disela-sela temu teknik kegiatan di aula Dinbudparpora, Kamis (15/10).
Sementara itu, Kasi Kepemudaan Bangun Irianto, S.Pd mengatakan, meski dipusatkan di Desa Onje, namun lokasi petualangan pemuda yang menempuh jarak 11 kilometer juga melintasi Desa Tangkisan, dan Sindang yang bersebelahan dengan Desa Onje. “Para peserta diajak untuk menikmati dan mencintai lingkungan. Mereka juga dikenalkan berbagai potensi yang ada dan menjadi daya tarik wisata,” kata Bangun sembari menambahkan, tahun depan rencananya akan mengambil lokasi di Goa Lawa dan sekitarnya.
Bangun menambahkan, peserta yang telah mendaftar sebanyak 57 regu. Setiap regu beranggotakan delapan orang baik laki-laki maupun perempuan atau campuran. “Peserta tidak hanya berasal dari sekolah, tetapi juga dari komunitas kepemudaan, termasuk dari komunitas anak punk,” kata Bangun.
Dalam kesempatan yang sama koordinator seksi lomba Serma Waluyo mengatakan, kegiatan akan dimulai pukul 07.00 WIB di lapangan Desa Onje. Dijadwalkan kegiatan akan dibuka oleh Pj Bupati Budi Wibowo. Penilaian meliputi ketepatan waktu, keutuhan kelompok dan tugas setiap pos. Setiap regu ditarget waktu 2,5 jam (150 menit) untuk menempuh rute 11 kilometer. Waktu ini sudah diperhitungkan dengan mengerjakan tugas di setiap pos dan waktu istirahat selama perjalanan.
Dalam setiap pos, panitia akan memberikan pertanyaan atau halang rintang. Total ada lima pos yang harus dilalui semua peserta. Misal di Pos I ada halang rintang menyeberang sungai menggunakan jembatan dua tali. Kemudian di pos lain seperti mengerjakan pertanyaan tentang nasionalisme, wawasan kebangsaan, budaya dan pariwisata. “Untuk pos yang beresiko seperti di pos jembatan dua tali, panitia juga bekerjasama dengan pegiat wisata arung jeram Tirta Seta untuk membantu jika ada peserta yang jatuh ke sungai,” kata Waluyo.
Kavin Kawindra