Purwokertokita.com – 13 Ormas Banyumas yang tergabung dalam Benteng Nusantara, secara tegas menolak kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Banyumas 23 Februari mendatang.
Mereka mengancam akan melakukan aksi penolakan sebelum tanggal 23 Februari itu.
“Kami juga sudah memasang 10 spanduk sebagai bentuk penolakan di beberapa titik, terutama di Cilongok,” ujar Ketua Benteng Nusantara, Yudho F Sudiro, Senin malam.
Baca juga: Benteng Nusantara Deklarasi Tolak FPI
Yudho beralasan, kedatangan Rizieq berpotensi membuat masyarakat resah. Pengalaman di Purwakarta ia sebut bisa menjadi contoh. Hubungan antara FPI dengan masyarakat di sejumlah daerah tidak harmonis.
“Juga agar keharmonisan di Banyumas tetap terjaga,” ujarnya.
Baca juga: Bupati Husein: Kehadiran FPI Perlu Dikaji Lagi
Meski perijinan yang dikantongi gelaran acara di Cilongok itu adalah pengajian, namun, kata Yudho, yang patut diwaspadai adalah pasca pengajian tersebut.
“Pengalaman dengan FPI ini, setelah pengajian pernah juga langsung sweeping. Ada juga yang pernah bertindak anarkis dengan sweeping tango,” ujarnya.
Kedatangan Rizieq Shibab, kata Yudho, diperkirakan juga akan disertai massa FPI yang tersebar di sejumlah daerah sekitar Banyumas.
“Pasti bawa pasukan,” tukasnya.
Sementara, Dodi Priyo Sembodo, Pengurus Pemuda Pancasila (PP) Banyumas mengatakan pihaknya pernah mengawal massa FPI keluar dari Banyumas setelah acara pengajian.
“Jika tidak dikawal, khawatirnya akan bertindak lebih anarkhis,” ujarnya.