Trauma Dipukul Guru, Siswa SMP Sokaraja Takut ke Sekolah

Peristiwa313 Dilihat

kekerasan anak
Purwokertokita.com – Wajah Imam Tri Widodo masih lebam. Ia mengaku dipukul gurunya di sekolah. Siswa kelas 8 SMP Negeri 3 Sokaraja kini takut pergi ke sekolah.

Kasus kekerasan yang diduga dilakukan seorang guru itu kini menjadi perhatian masyarakat. Guru itu memukul dan menampar anak didiknya saat jam pelajaran sekolah. Akibatnya Imam trauma bersekolah karena kekerasan itu sudah berulang kali dilakukan guru itu. “Bukan hanya mukul saya, tapi siswa lainnya juga,” kata Imam, Kamis (9/10).

Imam mengaku, ia dipukul saat mengikuti pelajaran Bahasa Inggris. Penyebabnya, guru itu mendapat tulisan tidak sopan pada secarik kertas yang ada di meja Imam.

Saat itu, guru yang berinisial K langsung menuduh Imam yang membuat tulisan itu. Imam menyangkal tuduhan itu. “Tapi saya langsung dipukul di wajah. Padahal bukan saya yang menaruh kertas itu,” katanya.

Imam mengaku dipukul empat kali di bagian wajah. Saat imam kembali membantah, guru itu lantas memukulnya kembali. “Saya juga dijambak saat sedang melindungi wajah saya,” katanya.

Setelah itu Imam dibawa ke ruang konseling. Ia diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbutannya itu. “Saya tidak mau. Saya tidak bersalah,” katanya tegas.

Sudar, orang tua Imam mengaku tidak terima atas perlakuan guru itu. Meskipun orang desa, ia mengaku akan melaporkan kekerasan itu ke sekolah. “Anak saya tidak sekolah karena masih lebam di wajahnya,” katanya.

Kepala SMP Negeri 3 Sokaraja, Supardjo mengatakan, ia belum menerima laporan peristiwa tersebut. “Tapi saya sudah mendengar oknum guru tersebut memang pernah terjadi sebelumnya,” katanya.

Ia berjanji, jika ada laporan masuk, ia akan melakukan klarifikasi. “Saya juga akan minta keterangan saksi-saksi,” katanya.

Aris Andrianto

Tinggalkan Balasan