Purwokertokita.com – Dinas Pertanian Banyumas, Jawa Tengah tetap optimis perolehan gabah di masa tanam 2016 mencapai target meski Badai El Nino menyebabkan musim hujan mundur dan rendahnya curah hujan.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Banyumas, Tjutjun Sunarti Rochid mengatakan pihaknya berusaha memaksimalkan masa tanam pertama (MT 1) antara Oktober hingga Febaruari ini untuk menggenjot produksi gabah kering panen.
“Target itu bisa tercapai ya. Makanya kita siasati di musim tanam ini, MT ini. Ini kan hujan, kita maksimalkan untuk tanam terus itu,” katanya saat dihubungi purwokertokita.com.
Dia menjelaskan, dinas pertanian melakukan sosialisasi massif ke seluruh kelompok tani untuk gerakan tanam serentak dan seleksi benih berumur pendek. Tanam serentak di awal penghujan dilakukan supaya Masa Tanam kedua (MT 2) bisa dimulai pada Februari atau Maret.
“Jadi saat Oktober misalnya tanam, Februari panen langsung tanam lagi. Dengan tanam terus ya. Jadi kita maksimalkan air yang ada. Tidak ditunda-tunda lagi waktu tanamnya,” jelasnya.
Secara keseluruhan, kata dia, di musim tanam 2016 ini petani Banyumas menaman padi di hamparan seluas 39 ribu hektar. Tiap hektar dipatok menghasilkan 6 ton gabah kering, sehingga pada MT 1 dan MT 2, total target perolehan gabah Banyumas mencapai 468 ribu ton.
Tjutjun menambahkan di Kabupaten Banyumas terdapat sekira 6000 hektar sawah tadah hujan. Sawah tadah hujan ini menjadi prioritas penanganan khusus menganantisipasi dampak El Nino. Sawah tadah hujan dinilai rawan kekurangan air pada MT 2.