Cemari Lingkungan, Warga Purbayasa Geruduk Pabrik Pengolahan Kayu Lapis

Lingkungan, Peristiwa394 Dilihat
Ribuan Warga Desa Purbayasa melakukan long march meminta agar pabrik pengolahan kayu lapis CV Purbayasa menghentikan pembuangan limbah yang selama ini mencemarkan lingkungan, Minggu (3/1). (Istimewa/Purwokertokita.com)
Ribuan Warga Desa Purbayasa melakukan long march meminta agar pabrik pengolahan kayu lapis CV Purbayasa menghentikan pembuangan limbah yang selama ini mencemarkan lingkungan, Minggu (3/1).
(Istimewa/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Ribuan warga Desa Purbayasa Kecamatan Padamara Purbalingga yang geram lantaran semakin intensnya limbah dari pabrik pengolahan kayu lapis CV Purbayasa, akhirnya menggeruduk pabrik tersebut, Minggu (3/1). Ribuan warga tersebut melakukan aksi simbolik dengan membawa bendera putih serta spanduk panjang yang meminta agar pabrik menghentikan pencemaran.

Simbol bendera putih, menurut koordinator aksi, M Ali Nurochim merupakan bentuk duka karena tingginya intensitas pencemaran di lingkungan Desa Purbayasa oleh pabrik pengolahan kayu lapis tersebut. Dalam orasinya, ia meminta agar pabrik pengolahan kayu lapis segera menghentikan pembuangan limbah yang mencemari lingkungan desa.

“Melalui sejumlah aksi ini, kami ingin aksi ini dipahami oleh pejabat di luar sana. Sejauh ini, kasus pencemaran yang dilakukan oleh CV Purbayasa sudah berusaha dilaporkan ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) baik di tingkat kabupaten, provinsi sampai ke pusat,” katanya.

Ia mengemukakan, dalam tiga tahun belakangan ini tidak ada perubahan signifikan dari pihak pabrik untuk memperbaiki pengolahan limbahnya agar warga tidak terganggu.

“Setelah tiga tahun berjalan, tidak ada perubahan yang signifikan. Tidak ada realisasi dan tindak lanjut yang konkret, sehingga masyarakat masih merasakan polusi udara, air dan debu yang beterbangan di lingkungan sekitar,” katanya.

Warga juga melakukan longmarch dari kantor balai desa Purbayasa menuju CV Purbayasa. Setelah sampai di halaman pabrik warga kemudian melakukan orasi dan memasang spanduk protes di sepanjang dinding dan gerbang pabrik.

Sementara itu, Kepala Desa Purbayasa, Sutarno menyebutkan semua cara dan upaya warga sudah dilakukan. Namun hingga saat ini, tidak ada perkembangan yang berarti. “Walau cerobong sudah ditinggikan, tapi nyatanya itu tidak menyelesaikan masalah malah semakin bertambah luas jangkauan asapnya,” katanya.

Sementara itu, perwakilan CV Purbayasa, Edi Saptono yang menemui massa, berjanji pihaknya akan melakukan perbaikan dalam pengolahan limbah tersebut. “Kami akan melakukan pembenahan. Dari sini kami sudah memiliki progres terkait apa yang menjadi tuntutan warga,” paparnya.

Tinggalkan Balasan