Cara Gubernur Ganjar Beri Semangat Pasien Covid-19 Klaster Tarawih di Banyumas

Peristiwa237 Dilihat
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjenguk warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat kunjungan kerja ke Kabupaten Banyumas, Jumat (7/5/2021). /Foto: Humas Pemkab Banyumas

PURWOKERTOKITA.COM, BANYUMAS – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjenguk warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat kunjungan kerja ke Kabupaten Banyumas, Jumat (7/5/2021). Banyumas sempat dikejutkan dengan munculnya lonjakan kasus Covid-19 dari klaster tarawih. Sebanyak 50 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini diisolasi di Pondok Slamet, Baturaden.

Saat tiba di lokasi, Ganjar menyapa beberapa warga dari kejauhan. Sambil berteriak, Ganjar memberikan semangat dan motifasi pada penghuni Pondok Slamet.

“Gimana kabarnya, ada yang punya gejala tidak? Sesak nafas, batuk-batuk, atau pilek. Kalau ada keluhan jangan sungkan ngomong sama petugas ya,” teriak Ganjar dari kejauhan.

Beberapa pasien yang sedang diisolasi menjawab semuanya dalam kondisi sehat. Ada yang sempat kehilangan penciuman, tapi saat ini mulai membaik.

“Saya sempat tidak bisa mencium bau pak, alhamdulillah sekarang sudah bisa. Pak mau foto pak, tapi sayang kita jaraknya jauh,” ujar seorang pasien.

“Ya sudah foto saja dari sana. Kelihatan kok. Atau kalau tidak difotoin dari sini, nanti minta ke petugas ya,” ucap Ganjar.

Ganjar pun menanyakan kenapa mereka semua bisa tertular Covid-19. Salah satu pasien mengatakan, mereka tertular dari klaster tarawih. Ada pula yang ketularan dari tetangganya yang bersilaturahmi.

“Katanya dari klaster tarawih pak. Kita juga tidak tahu ketularan dari mana,” ucapnya.

Ganjar kemudian meminta warganya itu bersabar menjalani isolasi. Mereka diminta menjaga kesehatan dan terus meningkatkan imun dengan berolahraga.

“Jangan lupa selalu bahagia. Saya doakan panjenengan semua segera sehat, dan bisa kembali pulang ke rumah,” ucapnya.

Ganjar mengatakan, sebagian besar pasien yang dikarantina di tempat itu adalah dari klaster tarawih. Selain itu, ada juga beberapa dari klaster keluarga.

“Tadi ada yang ketularan dari tetangga yang main ke rumah, dia tidak tahu dan positif. Sesimpel itu. Maka kita harus benar-benar disiplin prokes dalam setiap kegiatan,” kata Ganjar.

Ia juga mengimbau masyarakat tidak menganggap remeh Covid-19. Banyak masyarakat kini mulai abai dalam pelaksanaan prokes, ada yang tidak pakai masker, tidak jaga jarak dan lainnya.

“Dengan kawan, saudara dan tetangga merasa dekat, sehingga abai. Padahal belum tentu, karena virus ini tidak kelihatan. Maka inilah pentingnya kita menjaga protokol kesehatan,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan