PURWOKERTOKITA.COM, PURBALINGGA – Nama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Minhajut Tholabah, Kembangan, Bukateja Purbalingga meroket usai menjuarai ajang kompetisi robotik bertaraf nasional maupun internasional. Terbaru, siswa MTs Minhajut Tholabah meraih medali perunggu kategori robotik pada Kompetisi Sains Muslim Indonesia (KoSSMI) di Universitas Indonesia pada Mei 2023.
Tim MTs Minhajut Tholabah yang terdiri dari Aliyah Jariyah Putri dan Lutfi Dwi Nur Rahmah meraih perunggu melalui Robobox (Robot of Black Box Solar Dryer) atau Robot Pengering Mi Ganyong (Minyong).
Zulfatul Faizah, guru pembimbing ekstrakulikuler robotik MTs Minhajut Tholabah, menjelaskan ide robot Robobox berlatar belakang Desa Kembangan dan sekitarnya yang merupakan sentra penghasil Minyong. Minyong terbuat dari tanaman umbi ganyong yang melimpah di Desa Kembangan.
Dengan latar belakang kekayaan lokal tanaman umbi ganyong ini, siswa MTs Minhajut Tholabah membuat kreasi robot yang berfungsi untuk mempercepat proses pengeringan Minyong.
“Dengan memanfaatkan sifat black box sebagai plat pengumpul panas, Robobox dapat mempercepat proses pengeringan Minyong,” ujar dia.
Robobox juga dilengkapi dengan blower yang berfungsi mempercepat proses penguapan agar lebih cepat kering. Tak hanya itu, yang unik Robobox dilengkapi dengan berbagai sensor sehingga saat hujan atau gelap Robobox bisa masuk sendiri ke dalam ruangan.
Kepala MTs Minhajut Tholabah, Inna Nurmafiyanti, menyampaikan kemenangan ini adalah bentuk keseriusan YPI Minhajut Tholabah untuk mewujudkan madrasah yang mandiri dan berdaya saing global.
Dalam beberapa kompetisi bergengsi, tim robotik MTs Minhajut Tholabah berhasil mendapatkan pengakuan atas kemampuan serta inovasi yang mereka tampilkan. Mereka berhasil menunjukkan kecakapan luar biasa dalam menghadapi tantangan robotika yang kompleks.
Pada Februari 2023, tim yang terdiri dari Abimanyu Cahya Suryananda, Abivandya Ali Rahmandaru, dan Pandu Verdiyan Zallu Hutama berhasil meraih medali perunggu di ajang Asian Junior Robotic Cup (AJR) yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Saat ini kami juga tengah menyiapkan untuk mengikuti lomba Madrasah Young Researchers Super Camp (Myres) yang merupakan kompetisi tingkat nasional untuk penulisan karya ilmiah bagi siswa madrasah, ada dua tim yang kami kirimkan,” ucapnya.
Tim pertama diwakili oleh Alvi Ulil Ma’rifah dan Hafidh Aulia Khoirunnisa dengan judul proposal My Dictar- (aplikasi android kamus tarkib berdasarkan kaidah nahwu shorof) dan tim kedua diwakili oleh Abimanyu Cahya Suryananda dan Aniq Luthfiya Tussyarifah dengan judul proposal M-Gabiory (aplikasi android kamus biologi berbasis flora dan fauna endemic Purbalingga).