Yuuk.. Bantu Desa yang Masih Butuh Pasokan Air

Lingkungan, Peristiwa234 Dilihat
Ilustrasi Gedung BPBD Banyumas. (Dokumentasi/Purwokertokita.com)
Ilustrasi Gedung BPBD Banyumas.
(Dokumentasi/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Jawa Tengah memutuskan untuk menghentikan pasokan air bersih ke wilayah kekeringan, karena pemberlakukan darurat kekeringan hingga akhir Oktober telah berakhir. Saat ini, BPBD Banyumas berharap pihak ketiga maupun swasta bisa membantu warga yang desanya mengalami kekeringan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas, Prasetyo Budi Widodo mengatakan rekomendasi berakhirnya masa darurat kekeringan hingga Oktober 2015 berdasar pada rekomendasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Kami tidak lagi memasok air bersih, karena darurat kekeringan telah berakhir pada akhir Oktober lalu. Penetapan masa darurat kekeringan ini didasarkan pada rekomendasi BMKG kalau musim kemarau di Banyumas akan mulai pada awal November. Atas dasar itulah, maka kami memutuskan darurat kekeringan hanya sampai akhir Oktober,” katanya, Selasa (3/11).

Pihaknya, lanjut Prasetyo, tidak bisa memperpanjang masa darurat kekeringan di wilayah Banyumas lantaran tidak ada dsar rekomendasi. Dengan penghentian masa darurat kekeringan tersebut, memiliki konsekuensi BPBD Banyumas tidak bisa lagi memasok air bersih ke daerah yang kekeringan.

“Kami akui memang masih tetap ada daerah yang mengalami kekeringan, karena hujan memang belum merata. Karena itu, BPBD hanya dapat mendorong pihak ketiga agar terus memberikan bantuan air bersih,” katanya.

Ia mengemukakan, masih banyak persediaan air bersih dari swasta maupun pihak ketiga yang bisa didistribusikan. Dari data yang dimiliki BPBD Banyumas, masih ada 56 desa yang tersebar di 20 kecamatan alami krisis air bersih. “Kami mendorong bantuan air bersih dipasok untuk wilayah-wilayah tersebut,” ujarnya.

Uwin Chandra

Tinggalkan Balasan