Wujudkan Menu Sehat Bergizi, BGN Latih Penjamah Makanan Program MBG di Banjarnegara

Peristiwa18 Dilihat

PURWOKERTOKITA.COM, BANJARNEGARA – Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Direktorat Penyedia dan Penyaluran Wilayah II mengadakan bimbingan teknis (bimtek) bagi para penjamah makanan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wilayah Kabupaten Banjarnegara. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas dan profesionalisme tenaga pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Nurjaeni, menyampaikan, Bimtek ini merupakan bagian dari implementasi Rencana Kerja BGN Tahun 2025. Kegiatan yang diikuti sekitar seribu peserta ini melibatkan penjamah makanan dari berbagai SPPG di Kabupaten Banjarnegara.

“Melalui bimtek ini, kami ingin memastikan setiap penjamah makanan memiliki kompetensi yang memadai dalam seluruh proses penyediaan makanan bergizi, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga distribusi kepada penerima manfaat,” kata dia, Sabtu (25/10/2025).

Bimtek ini berfokus pada pendalaman standar higienitas, keamanan pangan, dan tata kelola penyediaan MBG. Para peserta mendapatkan materi dari berbagai narasumber ahli.

Nurjaeni juga menjelaskan peran penjamah makanan meeupakan tugas sosial dan ibadah dalam menyediakan asupan bergizi bagi anak-anak Indonesia menuju Generasi Emas 2045.

“Melalui dapur-dapur SPPG ini, kita menyiapkan generasi cerdas, sehat, dan berdaya saing,” ujarnya.

Bimtek diselenggarakan di dua tempat. Pertama di Hotel Central dan kedua di Hotel Surya Yudha. Masing-masing tempat ada sekitar 500 peserta.

BGN menggelar bimtek serentak di 34 kabupaten/kota yang tersebar di enam provinsi dengan melibatkan sekitar 30 ribu penjamah makanan. Dalam arahannya, Direktur BGN menekankan sepuluh langkah strategis untuk meningkatkan layanan MBG.

Langkah-langkah tersebut meliputi penempatan 5 ribu chef profesional dari Indonesian Chef Association (ICA) di SPPG baru, pelaksanaan rapid test food oleh BPOM, penerapan wajib Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), serta pemanfaatan platform LMS Plataran Sehat Kementerian Kesehatan untuk pembelajaran daring.

Selain itu, langkah-langkah lain yang diterapkan mencakup penggunaan air bersih berstandar kesehatan, sterilisasi alat makan dengan air panas bersuhu 80 derajat celsius, penambahan tenaga ahli gizi untuk pendampingan optimal, sertifikasi halal, pemasangan CCTV di dapur SPPG untuk transparansi, kepatuhan terhadap Standard Operating Procedure (SOP), serta penguatan edukasi dan monitoring berkelanjutan.

Dengan pelaksanaan bimtek serentak ini, BGN berharap dapat membentuk jaringan penjamah makanan yang kompeten, beretika, dan berdedikasi tinggi dalam memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan makanan yang layak, sehat, dan bergizi seimbang.

Tinggalkan Balasan