PURWOKERTOKITA.COM, KEBUMEN – Seorang laki-laki berinisial AT (28) warga Desa Cipawon, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, meninggalkan rumah tanpa pamit pada Mainem (47), ibunya. Beberapa hari kemudian, Mainem menerima kabar putranya telah meninggal tersambar kereta di Kebumen.
Kabar itu datang dari Polsek Gombong. Mainem segera meluncur ke PKU Muhammadiyah Gombong, tempat jenazah putranya divakuasi.
Mainem mengisahkan kondisi putranya belakangan. Sejak 2019, putranya mengalami gangguan jiwa. Sejak saat itu, ia mulai bepergian tanpa sepengetahuan orangtuanya.
Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama melalui Kasi Humas Iptu Tugiman menjelaskan AT tertabrak kereta di jalur kereta tepatnya KM 429 7-8 masuk Desa Selokerto, Sempor, Kebumen, Sabtu (21/08/21) pukul 06.10 WIB.
Petugas palang pintu perlintasan JPL 529 Semondo, Ari Triyanto (31) dan Petugas Stasiun Gombong segera melapor ke Polsek Gombong setelah mendapatkan informasi tentang kejadian tragis tersebut.
Semula Tim Inafis Polres Kebumen bersama anggota Polsek Gombong tidak menemukan selembar identitaspun pada jasad korban. Setelah Tim Inafis menggunakan alat hand held Mambis, barulah diketahui identitas lengkap korban.
“Kami turut prihatin atas kejadian tersebut. Semoga peristiwa ini tidak terjadi lagi,” kata Tugiman.