Purwokertokita.com, Banyumas – Tes swab massal menjadi semakin mendesak untuk menghentikan mata rantai penularan virus corona, penyebab COVID-19. Satu di antara kabupaten yang berkomitmen menggelar tes swab massal adalah Banyumas. Banyumas menargetkan tes swab terhadap 20 ribu warga.
Hinga Sabtu pagi (18/7), tes swab di Banyumas telah menjangkau 2038 orang. Selain kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersentuhan langsung dengan pelayanan publik, tes swab juga menyasar para pedagang pasar tradisional.
Dari 2038 tes, sebanyak 1586 di antaranya telah menunjukkan hasil. Jumlah yang terkonfirmasi positif ada 19 orang.
Dengan demikian rasio positif (positivity rate) COVID-19 warga Banyumas berada pada kisaran 1,2 persen. Angka ini masih di bawah standar WHO yang sebesar 5 persen. Sebagai pembanding, kondisi nasional berada pada angka 12 persen.
“Hampir 98,8 persen negatif,” kata Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein, melalui siaran video di akun instagramnya, Sabtu (18/7).
Sementara tes swab di pasar tradisional terus berjalan. Tes swab di Pasar Manis yang semula 50 orang kini ditambah 199 orang. Hasil tes menunjukkan semua negatif.
“Kami menyimpulkan Pasar Manis aman, dan tidak akan kami tutup. Hanya saja tetap harus menaati protokol kesehatan,” ujar dia.
Sementara tes swab di Pasar Soakraja masih menunggu hasil. Sedangkan tes swab tambahan di Pasar Ajiarang, Wangon, dan Sumpiuh semua negative.
“Kami berharap sampai seterusnya positivity ratenya tidak jauh-jauh dari angka itu,” tutur Husein.(gan)