PURWOKERTOKITA.COM, KEBUMEN-Banjir melanda puluhan desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Kebumen. Ini dipicu hujan lebat yang mengguyur wilayah itu sejak Minggu (25/10), sekitar pukul 14.00 WIB sampai Senin dini hari (26/10) sekitar pukul 03.00 WIB.
Bako Humas BPBD Kebumen Heri Purwoto mengungkapkan, akibat meluapnya sungai Lesung, air menggenangi sebagian wilayah desa Pesuningan, Desa Merden, dan Desa Kedungbulus Kecamatan Prembun.
Kemudian di Kecamatan Alian dan Kecamatan Kebumen, sungai Kedungbener juga meluap hingga membanjiri sejumlah desa di sekitarnya.
Wilayah itu meliputi Desa Krakal Kecamatan Alian hingga warga yang menjadi korban mengungsi ke Kantor Balai Desa Krakal kurang lebih 170 jiwa.
Air sungai juga menggenangi sejumlah desa lain di Kecamatan Alian, yakni Desa Sawangan, Desa Kalirancang, Desa Seliling, Desa Surotrunan, dan Desa Bojongsari dengan tinggi genangan bervariasi.
Kecamatan Kebumen, wilayah terdampak akibat meluapnya sungai Kedungbener yakni Desa Roworejo, Desa Tanahsari, Desa Sumberadi, Desa Wonosari dan Desa Jatisari. Tinggi genangan sekitar 30 cm sampai 50 cm.
Beberapa desa atau kelurahan di Kecamatan Karanganyar juga dilaporkan tergenang akibat meluapnya sungai Karanganyar, yakni Desa Candi, Kelurahan Panjatan, Kelurahan Karanganyar, Kelurahan Jatiluhur, dan Kelurahan Plarangan. Ketinggian air sekitar 30 sampai 50 cm.
Sementara akibat meluapnya sungai Kemit di Kecamatan Karanganyar, timbul genangan di Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar dan Desa Adimulyo Kecamatan Adimulyo.
Di Kecamatan lain, Kecamatan Puring, tanggul Sungai Telomoyo jebol dengan panjang sekitar 30 meter. Akibatnya air sungai membanjiri sebagian wilayah, baik persawahan maupun pemukiman di Desa Madurejo dan Desa Sidobunder.
Di Desa Madurejo, kurang lebih 995 orang dari 6 RT mengungsi di bangunan SD Madurejo.
Sementara di Desa Sidobunder, kurang lebih 300 KK mengungsi di Rumah Panggung desa setempat. Sungai Jatinegara juga meluap hingga merendam sebagian wilayah di Desa Kalibeji dan Desa Sidoharum Kecamatan Sempor.
“Data masih bisa berkembang,”katanya
Sekretaris Desa Madurejo Sudirman mengatakan, hari ini, sebagian korban di tempat pengungsian telah kembali ke rumah masing-masing. Ini mengingat kondisi genangan yang berangsur surut.
Tetapi ada sebagian yang masih bertahan di pengungsian. Ia berharap, kebutuhan logistik para korban, baik yang ada di pengungsian maupun yang bertahan di rumah, tercukupi.
Ini lantaran warga kesulitan memasak dan memenuhi kebutuhan logistiknya selama tertimpa bencana.
Warga pun belum sepenuhnya tenang karena ancaman banjir susulan masih mungkin terjadi.
Ini karena tanggul yang jebol sampai saat ini belum diperbaiki. Jika hujan kembali datang, air sungai bisa kembali meluap dan menggenangi pemukiman warga.
“Ya selama tanggul belum diperbaiki, masih ada kemungkinan (banjir susulan),”katanya (KH)