PMI Purbalingga Latih Warga Pulasarkan Jenazah Pasien Covid-19

Peristiwa267 Dilihat
Tim PMI Purbalingga menunjukkan tata cara pemulasaran jenazah pasien Covid-19 di hadapan warga Desa Dagan, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga, Minggu (29/8/2021). /Foto: Samyono

PURWOKERTOKITA.COM, PURBALINGGA – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Purbalingga menggelar pelatihan pemulasaran jenazah pasien Covid-19 untuk Satgas Covid-19 tingkat desa dan siaga bencana berbasis masyarakat di Balai Desa Dagan, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga, Minggu (29/8/2021). Pelatihan ini dilatarbelakangi kematian warga yang terpapar Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

Ketika ada warga yang positif Covid-19 meninggal di rumah, masyarakat sekitar kerap kebingungan bagaimana cara penanganannya. Jika dipulaskan layaknya jenazah biasa, tentu amat berisiko bagi orang yang terlibat.

Jika diserahkan pada petugas pemulasaran Satgas Covid-19, keluarga jenazah harus menunggu cukup lama karena harus mengantre. Pada situasi ini, PMI Purbalingga menilai warga perlu mendapat keterampilan dan pengetahuan bagaimana memulasarkan jenazah secara aman.

“Bagaimana caranya supaya bisa disucikan, dimakamkan menggunakan protokol yang benar tanpa bergantung pada petugas pemulasaran kabupaten,” kata Imam Karseno, Koordinator Administrasi PMI Purbalingga, Minggu (29/8/2021).

Pelatihan pemulasaran jenazah ini juga menjadi upaya pelibatan partisipasi masyarakat dalam penanganan Covid-19. Pemberdayaan masyarakat dalam penanganan Covid-19 dinilai penting agar pandemi lekas terkendali.

“Kami memberdayakan masyarakat desa agar masyarakat tidak hanya menjadi objek dalam penanganan Covid-19,” ujar dia.

Pada pelatihan itu, 20 relawan desa juga mendapat materi pembuatan disinfektan yang ramah lingkungan. Selama ini, disinfektan diracik dari bahan yang tidak ramah lingkungan.

“Eko enzim, disinfeksi yang ramah lingkungan, menyuburkan tanah, menyuburkan tanaman, dan menambah oksigen di lingkungan sekitar,” tuturnya.

Para peserta pelatihan juga diharapkan menjadi agen yang mampu menyadarkan pentingnya protokol kesehatan, kunci mencegah penyebaran virus korona. Protokol kesehatan ini mencaku 3M, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak. Protokol kesehatan belakangan ditambah menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Tinggalkan Balasan