
PURWOKERTOKITA.COM, PURBALINGGA – Puluhan perempuan pekerja tempat hiburan malam di Kabupaten Purbalingga menerima suntikan vaksin Pfizer dosis pertama di Warjau Cafe, Jumat (12/11/2021). Selama ini, mereka bekerja tanpa perlindungan vaksin sehingga rentan terdampak gejala virus korona.
Inisiatif vaksinasi kalangan pekerja tempat hiburan malam berangkat dari manajemen Warjau Cafe yang juga memiliki usaha karaoke. Mereka prihatin karena nyaris dua tahun pandemi tidak ada yang peduli dengan hak para perempuan pekerja tempat hiburan untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
“Kami mengumpulkan pekerja tempat hiburan malam dari lima outlet, target kami 100 orang,” kata Imam Rianto, Manajer Warjau, Jumat (12/11/2021) kepada Purwokertokita.com.
Namun, tidak semua pekerja di outlet karaoke itu bersedia divaksin. Dari lima outlet, ada dua yang tidak mengirimkan pekerjanya untuk divaksin. Padahal, kata Imam, mereka semua belum mendapat vaksinasi.
“Warjau ada 45 orang, Pilar 46 orang, Pacifik 35 orang, Bintang 20 orang, dan NE 40 orang. Nah Bintang dan NE ini yang tidak datang,” ujar Imam.
Imam berharap, dukungan mereka terhadap program vaksinasi bisa mempercepat pemulihan kondisi setelah terdampak pandemi, sehingga aktivitas usaha bisa kembali normal. Ia mengatakan, sektor pariwisata yang menjadi andalan pendapatan daerah erat kaitannya dengan industri hiburan, satu di antaranya karaoke.
“Setelah pandemi, pendapatan kami turun sampai 70 persen. Itu rata-rata semua begitu,” tuturnya.
Novita, Koordinator Imunisasi Purbalingga, menegaskan, vaksinasi bukan jaminan akan terbebas dari Covid-19. Namun vaksin bisa mencegah infeksi parah yang dapat menyebabkan kematian.
Ia menyarankan agar para penerima vaksin tetap menjaga protokol kesehatan. Sebab, kombinasi dari vaksinasi dan disiplin menerapkan protokol kesehatan merupakan kunci kekebalan kelompok dari paparan Covid-19.
“Mereka kelompok yang berisiko, karena pekerjaan mereka menuntut interaksi dengan pengunjung yang bisa jadi abai terhadap protokol kesehatan,” ucapnya.
Ia menyarankan minimal 75 persen dari pekerja di sebuah usaha hiburan menerima vaksinasi. Dengan asumsi, persentase 75 persen dianggap cukup untuk membentuk kekebalan kelompok. Namun demikian, capaian 100 persen tetap direkomendasikan sepanjang memenuhi syarat.
Purbalingga menargetkan minggu ketiga November bisa mencapai 50 persen sasaran vaksinasi se-Purbalingga. Sampai tanggal 10 November, sudah 48,49 persen yang divaksin sehingga ia optismistis bisa lebih dari 50 persen.
“Vaksinasi ini dalam rangka percepatan untun menurunkan level PPKM ke level 2,” ujar dia.
Setelah masuk PPKM level 2, pemerintah memberikan kelonggaran, di antaranya untuk aktivitas usaha. Ini yang sangat diidamkan para pekerja hiburan malam yang hampir dua tahun mengalami resesi.