Purwokertokita.com, Banyumas – Kabupaten Banyumas berencana membuka pembelajaran tatap muka meskipun secara selektif dan bertahap. Rencana ini mengemuka setelah data statistik menunjukkan pandemi COVID-19 di Banyumas mulai terkendali.
Bupati Banyumas Ir Achmad Husein, mengatakan hingga Selasa (1/9) telah melakukan tes swab terhadap 9.870 orang. Dari specimen sebanyak itu, 310 di antaranya terkonfirmasi positif COVID-19.
“Yang positif 157 dari tes swab massal, 153 tes regular. Jadi total 310 orang,” kata dia melalui video unggahan di IG pribadinya, Selasa (1/9).
Dari penghitungan ahli epidemologi Unsoed, positivity rate di Banyumas berada pada angka 3,1 persen. Angka ini lebih kecil dari standar WHO yang sebesar 5 persen. Angka itu juga masih di bawah positivity rate nasional yang sebesar 12 persen.
Sementara reproduksi efektif atau jumlah rata-rata orang yang bisa tertular virus menunjukkan masih di bawah standar WHO yang sebesar 1. Reproduksi efektif pada batas bawah 0,47, tengah 0,6, dan atas 0,75.
“Artinya sudah representatif, sudah sesuai data di lapangan, walaupun belum sempurna. Kalau sempurna harus seribu orang dilakukan satu tes swab per minggunya, Banyumas hampir,” ujar dia.
Berdasarka data itu, Husein menyebut kondisi wabah di Banyumas semakin membaik dan terkendali. Meskipun demikian, pembelajaran tatap muka tidak bisa begitu saja dibuka.
Husein menetapkan persyaratan sekolah yang hendak membuka kelas tatap muka. Syarat pertama mendapat izin dari tim gugus tugas penanganan COVID-19. Kedua peserta didik mendapat izin dari orangtua untuk mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah. Ketiga sekolah memenuhi standar operasional prosedur dengan didahului menggelar simulasi dan dinyatakan lolos evaluasi tim Dinas Kesehatan.
“Kepala sekolah silakan mengajukan izin ke satgas. Untuk PAUD dan TK belum diperbolehkan belajar tatap muka,” ucapnya.