Kisah Didi Anak Piatu asal Banjarnegara, Kembangkan Bisnis Angkringan hingga Prestasinya Segudang

Peristiwa319 Dilihat

Didi Khomsa terima bantuan dari Jumat Barokah Banjarnegara (ist)

PURWOKERTOKITA.COM, BANJARNEGARA-Adakalanya, hidup memang harus ditempa dengan bermacam ujian dan masalah. Ini akan mendewasakan dan membuat seorang lebih kuat. Pedang tajam berawal dari besi yang ditempa terus menerus dan dibakar.

Sejak remaja, Didi Khomsa Prasetyana, pelajar SMAN 1 Sigaluh sudah ditempa dengan kerasnya kehidupan. Tetapi ini pula yang mengantarkannya menjadi pribadi mandiri dan berprestasi hingga sekarang. Ketika beranjak remaja, ibundanya meninggal dunia. Piatulah dia. Dia tinggal bersama ayahnya di perantauan, Kalimatan Selatan.

Saat SMA, ia memutuskan balik ke Jawa, Desa Sijenggung Kecamatan Banjarmangu Banjarnegara dan tinggal bersama kakaknya. Sang ayah tetap melanjutkan kehidupannya di Kalimantan Selatan.

Didi memang masih menerima kiriman uang dari ayahnya di Kalimantan. Tapi ia enggan bergantungnya darinya. Didi berusaha mandiri untuk mencukupi kebutuhannya.

“Itu pun kalau ada kegiatan dapat (honor) nya,”kata Heni

Didi juga mencari penghasilan tambahan dengan berjualan angkringan saat malam. Ia bahkan terkadang harus bermalam di kantor PMI karena rumahnya jauh dari tempat usaha.

Konsekuensinya, Didi harus pintar membagi waktu antara belajar dan berwirausaha. Saat siang ia sibuk belajar di sekolah, malamnya ia harus lanjut mengais rizki. Sedangkan di luar sana, teman-temannya mungkin sudah terlelap atau berkumpul dengan keluarga tercinta. Paginya, mereka tinggal meminta uang jajan kepada orang tua untuk dihabiskan di sekolah. Nasib Didi tak seberuntung itu. Ia harus menghabiskan hari-harinya tanpa orang tua di sisi. Tetapi itu tak membuatnya putus asa. Ia menjadi lebih cepat mandiri dan dewasa di banding anak sepantarannya pada umumnya.

Untungnya, SMAN 1 Sigaluh menggratiskan biaya pendidikan Didi yang merupakan siswa berprestasi. Dengan kesibukan yang padat, Didi nyatanya tetap berprestasi di sekolah.
Ia bahkan berhasil meraih Juara 2 Karya Tulis Lawatan Sejarah serta Juara Penyajian Terbaik Karya Tulis Cagar Budaya yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Inilah yang memantik Yayasan Jumat Barokah Banjarnegara (JBB) memberikan bantuan uang untuk pemberdayaan Didi dalam mengembangkan usahanya. Bantuan itu diberikan oleh Pembina Yayasan JBB Heni Purwono. Heni berharap dengan bantuan tersebut, Didi bisa mengembangkan usahanya.

“Semangatnya untuk mandiri sangat tinggi,”katanya

Didi berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan padanya. Ia pun berharap usahanya bisa maju. Didi ingin membantu orang lain untuk membuka usaha jika usahanya berkembang.
Meski nyambi berwirausaha, Didi tetap fokus belajar agar bisa kuliah dengan meraih beasiswa. Didi bercita-cita menjadi guru kelak agar bermanfaat banyak bangi orang lain.

“Saya ingin menjadi guru,” katanya.

Tinggalkan Balasan