Purwokertokita.com – Kereta api Bogowonto jurusan Lempuyangan- Pasarsenen menabrak mesin pemadat aspal (tendem roller) di perlintasan tidak terjaga nomor 572 km km 456 + 5/6 di Desa Kalibagor Kecamatan Kebumen yang terletak di antara stasiun Kutowinangun – stasiun Wonosari.
Akibat kejadian di perlintasan KA tidak terjaga yang berjarak sekitar 1 km disebelah timur stasiun Wonosari tersebut, tendem roller terguling lokomotif KA Bogowonto mengalami beberapa kerusakan dan pengemudi tendem roller menderita luka parah dan dilarikan ke RS Siaga Medika Kebumen.
KA Bogowonto sendiri harus berhenti luar biasa di stasiun Wonosari sekitar 15 menit untuk pemeriksaan kerusakan. “Meskipun mengalami beberapa kerusakan, lokomotif CC 2061345 yang menarik rangkaian KA Bogowonto masih bisa meneruskan perjalanan sampai ke Purwokerto untuk selanjutnya diganti dengan lokomotif lain di stasiun Purwokerto,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto, Surono, Senin (11/1).
Kronologis kejadian.
Surono mengatakan, sekitar pukul 10.32 alat tendem roller yang sedang digunakan untuk proyek pengaspalan jalan di sekitar lokasi kejadian akan berpindah ke sisi selatan jalur rel KA. Sementara dari arah timur sudah terdengar suara klakson kereta api yang memberi tanda akan ada KA yang lewat.
Tendem roller yang dikemudikan Zainuri (34), penduduk Desa Tepis Kidul RT 02/01, Kecamatan Bulus Pesantren Kabupaten Kebumen dan dikawal pembantunya, Rohmadi (34) penduduk Desa Kritik Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen mencoba tetap menyeberangi perlintasan KA tidak terjaga tersebut.
“Lokasi jalur rel di sebelah timur perlintasan memang lengkung, sehingga KA tidak terlihat dari kejauhan. Tapi sebenarnya masinis sudah membunyikan semboyan 35 sebagai prosedur tetap setiap akan melewati perlintasan. Mestinya dia harus berhenti tunggu KA lewat dulu,” katanya.
Saat itu Zainuri dan Rohmadi tidak mengindahkan isyarat kedatangan KA, beberapa orang di lokasi kejadian juga sudah mengingatkan. Namun mereka tetap nekat melintas rel ke arah selatan.
Akibatnya roda belakang tendem roller tertemper KA sebelum berhasil melintasi rel sepenuhnya. Tendem roller terguling dan Zainuri yaang ada didalamnya menderita luka parah. Sedangkan Rohmadi yang mengawal berjalan kaki selamat.
Mestinya berkoordinasi dengan PT KAI.
Surono mengaku sangat menyayangkan kejadian itu. “Mereka tidak koordinasi saat akan melintasi perlintasan KA sehingga terjadi kecelakaan. Setiap alat berat yang akan melintasi jalur KA yang tidak terjaga, wajib berkoordinasi dengan PT KAI untuk menjaga keselamatan di perlintasan KA,” katanya.
Hal ini karena kecepatan alat berat yang relatif pelan serta rodanya riskan nyangkut di rel (tidak bisa mulus melalui rel). Sehingga sangat rawan terjadi kecelakaan ketika ada KA yang keburu melintas.
Jika dilakukan koordinasi, pihak PT KAI akan menentukan waktu yang benar- benar aman untuk melintas, serta menyiapkan petugas pengawas di lokasi. “Pusat pengendali KA juga akan aktif memantau pergerakan dan memberitahukan kepada masinis lewat radio lokomotif,” katanya menambahkan.
PT KAI akan klaim ganti rugi.
Akibat terganggunya perjalanan KA Bogowonto sehingga mengalami keterlambatan serta rusaknya lokomotif, PT KAI akan mengajukan klaim ganti kerugian terhadap kejadian ini.
Beberapa komponen lokomotif yang mengalami kerusakan tersebut antara lain bumper, cow hanger, kran dan saluran air brake, lampu kabut dan 3 buah lampu semboyan hancur serta slang perangkat pemasir lokomotif juga mengalami kerusakan.
Surono menambahkan, nilai kerugian PT KAI akibat kejadian tersebut mencapai sekitar Rp 27,5 juta. Jumlah tersebut meliputi kerugian akibat kerusakan peralatan lokomotif sebesar sekitar Rp 21 juta dan kerugian akibat keterlambatan perjalanan KA sebesar Rp 6,5 juta.
KA Bogowonto jurusan Lempuyangan- Pasarsenen saat itu di awaki oleh Masinis Nurohman dan assisten masinis Gunawan. Kereta api ini membawa rangkaian 10 gerbong ekonomi ac, terdiri dari 8 gerbong ekonomi ac, 1 gerbong kereta maakan dan 1 gerbong pengangkut barang.