Innalillahi, Dua Petani Patikraja Banyumas Tewas Disambar Petir

Lingkungan, Peristiwa330 Dilihat
Jenazah korban tersambar petir Desa Wlahar Kulon, Patikraja, Banyumas (Foto: Tribratanews)
Jenazah korban tersambar petir Desa Wlahar Kulon, Patikraja, Banyumas (Foto: Tribratanews)

Purwokertokita.com – Dua orang petani di Desa Wlahar Kulon Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ditemukan tewas tersambar petir di areal persawahan desa setempat.

Komandan Taruna Tanggap Bencana Banyumas, Heriana Ady Chandra mengatakan dua orang korban atas nama Slamet Riyadi (55) dan Ibu Sumirah (58) adalah Warga Desa Wlahar Kulon RT 05/1 dan RT 08/2.

“Informasi yang kami terima, keduanya pamit kepada keluarga masing-masing akan menanam padi di sawah. Mereka berangkat sekitar pukul 13.00 WIB. Tetapi pukul 14.00 WIB menurut saksi turun hujan disertai petir. Saat akan berlindung, mereka mencuci kaki dulu. Lalu ada petir menyambar,” katanya, Jumat malam.

Heriana menyebut dua orang saksi yang berada di lokasi saat kejadian, yakni Situm (52) dan Tiyol (54) langsung melaporkan ke Pemerintah Desa setempat. Oleh pemerintah desa, selanjutnya melaporkan kejadian ini ke Polsek Patikraja.

“Kemudian korban langsung dibawa ke Rs Banyumas guna dilaksanakan otopsi terkait korban meninggal dunia, setelah dilaksanakan pengecekan dari team medis RS Banyumas korban meninggal dunia karena Tersambar Petir. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” jelasnya.

Selanjutnya kedua jenazah petang tadi diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing. Keduanya akan dimakamkan besok pagi.

Dengan begitu, korban bencana alam yang terjadi di Banyumas, sejak Kamis (17/11) hingga Jumat (18/11) sudah berjumlah tiga orang meninggal, salah satu diantaranya merupakan warga Desa Watuagung Kecamatan Tambak, Silan ditemukan meninggal setelah terbawa arus banjir Sungai Manggis yang meluap pada Kamis (17/11).

Selain itu, lebih dari seratus rumah di kawasan Kecamatan Tambak Banyumas terendam banjir, akibat cuaca ektstrim berupa hujan deras yang terjadi sepanjang Kamis sore hingga malam hari. Dari data yang dirilis Desa Gebangsari, tercatat 300 rumah terendam banjir mulai ketinggian 20 centimeter hingga 50 centimeter.

Banjir juga terjadi di Desa Plangkapan, Prembun, Gumelar Kidul di Kecamatan Tambak. Pada Jumat siang, air banjir mulai surut dan warga yang sebelumnya mengungsi ke tempat aman sudah kembali ke rumah.

Tak hanya kawasan pemukiman, jalur lingkar Sumpiuh sempat ditutup untuk kendaraan roda empat karena beberapa talud penahan tebing ambrol. Kemudian, jalan utama penghubung dusun terpencil di Desa Watuagung, Dusun Plandi sempat tertutup sepanjang 20 meter akibat longsoran dari bukit berketinggian 10 meter.

Hingga saat ini, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas tetap menyiagakan relawan di beberapa titik rawan bencana di wilayah Tambak Banyumas.

Tinggalkan Balasan