Purwokertokita.com – Imam Besar Front Pembelas Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dipastikan tetap hadir di Cilongok, Banyumas, 23 Februari esok, kendati muncul penolakan dari sejumlah Ormas di Banyumas.
Wakil Ketua Front Pembela Islam (FPI) DPW Cilacap, Ridho Anshori bahkan menegaskan akan mem-backup atau mengerahkan massa FPI untuk mengamankan kehadiran Rizieq Shihab di Banyumas.
“Pokoknya kami akan mem-back up kegiatan pengajian itu. FPI Cilacap sudah siap,” tegasnya saat dihubungi purwokertokita.com.
Ridho mengklaim tak hanya FPI Cilacap saja yang akan mem-backup safari dan pengajian Rizieq Shihab. Dia menyebut FPI Jawa Barat dan dan Jawa Tengah juga siap hadir di lokasi pengajian.
baca: FPI Tuduh Benteng Nusantara Banyumas Catut Logo Ormas NU
“Tidak hanya FPI Cilacap, FPI Jawa Barat dan Jawa Tengah juga sudah mengkonfirmasi akan hadir,” katanya.
Soal penolakan sejumlah Ormas di Banyumas, Ridho mengklaim pihaknya memiliki bukti bahwa sejumlah nama Ormas NU dicatut dalam spanduk tolak FPI yang muncul di sejumlah titik di Banyumas.
“Ada fotokopi pernyataannya juga dari Banser, dari Ansor dan dari PMII. Jadi kami bicara itu ada bukti,” katanya.
Dikonfirmasi soal pencatutan logo, Komandan Banser Banyumas, Slamet Ibnu Ansori mengatakan secara resmi pihaknya tidak menghadiri rapat Koalisi Ormas Banyumas, Benteng Nusantara, untuk mensikapi kedatangan Habib Rizieq di Banyumas 23 Februari nanti.
“Karena kami secara resmi tidak mengutus delegasi untuk menghadiri rapat Benteng Nusantara, apa pun produk yang dihasilkan kami tidak ikut. Itu bukan merupakan produk Banser Banyumas,” katanya melalui sambungan telepon, Ahad (21/2).
Benteng Nusantara Deklarasi Tolak FPI
Banser Banyumas, kata dia, tetap mengedepankan kondusifitas Banyumas secara luas. Soal aksi dan tindakan represi, kata dia, bukan bagian dari strategi Banser Banyumas.
“Yang jelas kondusifitas tetap harus dijaga. Kalau sekedar kedatangan Habib Rizieq tanpa simbol-simbol FPI, kami tidak keberatan,” ujarnya.
Soal pencatutan logo Banser dan sejumlah Ormas dalam naungan NU Banyumas Ibnu mengungkap bahwa dia hanya ingin mengklarifikasi secara internal. “Mungkin tidak sejauh itu. Kami tidak terlibat dalam produk yang dihasilkan dalam rapat mensikapi kedatang habib Rizeq,” tukasnya.
Barisan Serbaguna (Banser) Banyumas menyatakan tetap menolak deklarasi dan simbol-simbol FPI.
Baca perkembangan berita FPI Banyumas:
Soal Catut Logo Tolak FPI, Banser Banyumas: Kami Beda Strategi
Suara Dukungan Deklarasi FPI Banyumas