Purwokertokita.com – Penerapan kantong plastik berbayar di ritel modern sudah mulai diterapkan di 17 kota di Indonesia mulai kemarin, minggu (21/02). Ujicoba penerapan kantong plastik berbayar ini juga sudah berlaku di Purwokerto.
Kebijakan pemerintah dalam upaya mengurangi sampah plastik di Indonesia ini mendapatkan tanggapan yang beragam dari warga Purwokerto.
Joko Prasetyo, warga Purwokerto, menyambut baik kebijakan pemerintah dalam rangka mengurangi sampah plastik. “Negara maju seperti korea dan jepang juga sudah menerapkan sistem seperti itu. Tapi dengan harga yang lumayan mahal, jadi menuntut orang yang berbelanja bawa tas sendiri,” ujarnya.
Di sejumlah toko modern berkonsep waralaba yang saat ini sudah menjamur keberadaannya di Purwokerto, setiap pembeli harus membayar Rp 200,- untuk satu kantong plastik yang digunakan.
Harga Rp 200,- ini dianggap belum berdampak besar pada perilaku konsumen. “Nggak ada pengaruhnya buat yang belanja, emang belanja akan menggunakan kantong plastik berapa?. Paling satu atau dua kantong plastik, cuma 400 perak,” ungkap Sevita Dwi Yani, warga Purwokerto yang memberikan tanggapannya kepada Purwokertokita.com terkait kantong plastik berbayar.
Kebijakan kantong plastik berbayar juga dianggap hanya akan menguntungkan toko waralaba. Konsumen harus membayar kantong plastik yang sebetulnya menjadi bagian dari pelayanan toko pada konsumennya.
“Kebijakan seperti ini sama saja tidak ramah lingkungan. Konsumen yang membayar kantong plastik juga sama saja hanya untungkan pihak tokonya,” kata Wahyu Setiyawan, pegiat lingkungan di Purwokerto.