Purwokerto.com – Ratusan hektar lahan pertanian di wilayah Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah rusak diserang (celeng) babi hutan. Intensitas serangan babi hutan makin meninggi sejak dua tahun terakhir.
“Ini setelah hutan Perhutani tidak bisa ditanami tanaman lain selain kayu. Sekarang hutan semuanya hanya ditanami kayu keras. Ada yang pinus dan jati,” kata petani Desa Cingebul, Mad Sodik.
Mad Sodik mengungkapkan hal tersebut, saat tanya jawab dengan Bupati Banyumas, Achmad Husein di sela kunjungan ke Desa Cingebul Kecamatan Lumbir.
“Kami tidak bisa lagi menanggulanginya pak,” tuturnya.
Dia mengungkap, serangan babi hutan sudah sangat meresahkan warga. Bahkan, di awal musim penghujan ini, hampir seluruh bibit palawija sudah habis dimakan babi hutan.
“Serangan babi hutan sangat tinggi terutama pada musim kemarau dan awal penghujan. Dalam semalam, kebun saya habis dirusak,” ujarnya.
Soal jumlah, Mad Sodik memang tidak memberikan angka pasti. Namun, melihat pola serangan babi hutan di luasan tertentu, dia menyebut jumlahnya kemungkinan besar lebih dari 100 ekor. Sebab, dalam semalam, babi hutan menyerang berhektar-hektar lahan pertanian.
“Mungkin gerombolannya (kawanan) babi hutannya banyak. Ada ratusan mungkin. Mereka berombongan,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Bupati Banyumas, Achmad Husein berjanji bakal berkoordinasi dengan Komandan Distrik Militer (Dandim) dan Kepala Kepolisian Resor Banyumas (Polres).
“Nanti akan datangkan 100 orang tentara atau polisi untuk memburu babi hutan. Biar nanti masyarakat juga aman,” kata Husein.
Kendati demikian, bupati meminta warga tidak memburu babi hutan membabi buta lantaran balas dendam. Sebab satwa ini juga memiliki hak untuk hidup. Namun diakuinya, jika populasinya terlalu banyak, babi hutan bisa menjadi hama. Ia berjanji akan berkoordinasi dengan polisi dan tentara untuk menangani persoalan tersebut.
“Tapi jangan ditembak semua ya. Kasihan ya. Jadi babi hutan itu tetap ada di dalam hutan. Cuma jumlahnya memang tidak boleh terlalu banyak. Kalau jumlahnya satu juta ya jadi persoalan,” ujarnya.
Bupati Banyumas Achmad Husein meminta agar warga tetap tenang, tanpa menurunkan kewaspadaan. Di hutan produksi, kata dia, memang tidak ada sumber makanan. Tidak heran jika babi hutan mencari makanan keluar dari habitatnya hingga ke lahan pertanian warga.
Ridlo Susanto