Purwokertokita.com, Purbalingga – Pemudik yang membanjiri Purbalingga membuat desa-desa berisiko menjadi klaster baru penyebaran virus corona. Pemerintah desa bekerja keras membendung laju potensi penularan virus melalui berbagai inovasi kebijakan.
Di Desa Tlahab lor, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga misalnya. Desa di perbatasan utara Purbalingga ini menyediakan rumah karantina untuk pemudik.
Kepala Desa Tlahab Lor, Dirmanto mengatakan, rumah tersebut disediakan bagi pemudik yang tidak sanggup menjalankan karantina mandiri. Menurutnya, penyediaan rumah karantina penting bagi warga yang bingung dengan kebutuhan pangan selama karantina mandiri di rumah.
“Pemdes Tlahab Lor menjamin ketersediaan pangan bagi warga yang bersedia menempati rumah karantina itu selama 14 hari,” ujar dia.
Ia berharap warga dengan sadar melakukan isolasi mandiri setelah melakukan perjalanan dari daerah yang terdampak virus corona agar Tlahab Lor tetap aman.
Sementara dari data yang dihimpun desa, pemudik terus datang. Namun ada pula yang selesai menjalani isolasi mandiri. Kami memantau warga yang melakukan isolasi mandiri dan kami juga mengumumkan siapa yang telah selesai menjalani isolasi mandiri seKami juga memantau warga yang melakukan isolasi mandiri dan kami juga umumkan terus siapa yang telah selesai menjalani isolasi mandiri 14 selama 14 hari
“Dari data, lima dusun terbanyak dari Dusun Penariban yang menerima perantau,” kata dia.
Dia menambahkan, banyak warga dan sukarelawan yang membantu percepatan pemutusan mata rantai corona salah satunya dengan membagikan masker secara gratis. Ribuan masker ini dibagikan dari rumah ke rumah.
“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada sukarelawan yang ikut membantu membagikan masker gratis ini,” ujar dia. (Rudal Afgani)