(Ridlo S Balasie/Purwokertokita.com).
Purwokertokita.com – Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri melakukan penangkapan terhadap dua tersangka teroris di atas Kereta Api (KA) Kahuripan jurusan Bandung-Malang, Senin (29/2) dini hari. Penangkapan tersebut dilakukan di Stasiun Kroya, Cilacap.
Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor (Polres) Cilacap, Ajun Komisaris Bintoro Wasono membenarkan adanya penangkapan yang dilakukan terhadap tersangka teroris. “Benar (ditangkap Densus 88) di atas Kereta Kahuripan jurusan Bandung-Kediri. Dia (pelakunya) orang yang naik dari Stasiun Banjarpatroman menuju Kediri,” katanya melalui pesan singkat yang diterima Purwokertokita.com, Selasa (1/3).
Masih menurut Bintoro, penangkapan tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Setelah ditangkap, keduanya langsung dibawa oleh tim Densus 88. Tersangka yang ditangkap oleh Densus 88 tersebut diketahui bernama Pujianto alias Raider Bakiyah, warga Malang dan Panji Kokoh Kusuma alias Gaja alias Fahri warga Magetan.
Dalam penangkapan tersebut, petugas menyita barang bukti berupa tiga pucuk pistol revolver dengan jenis peluru kaliber 99 milimeter, dan juga uang Rp 5.616.000. Selain itu, dua buah handphone, uang tunai, kartu seluler, pisau lipat juga turut disita. Saat ditanya mengenai keterkaitan kedua tersangka teroris, Bintoro belum bisa memastikan lebih lanjut.
“Belum bisa dipastikan (terkait) jaringan mana mereka. Silahkan dikonfirmasikan ke BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) agar lebih jelas,” katanya.
Sementara itu, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Surono mengatakan tidak mengetahui secara pasti perihal penangkapan tersebut. Ia mengaku hanya mengetahui ada penumpang yang tercatat dengan nama tersebut dalam KA Parahyangan.
“Kalau penangkapan, saya tidak tahu persis. Tetapi, yang jelas nama kedua orang yang diinformasikan memang ada dalam manifest KA Kahuripan. Mereka naik dari Stasiun Banjarpatroman tujuan Kediri,” katanya melalui pesan singkat.
