Cerita di Balik Dukungan PAN untuk Paslon Petahana

Peristiwa260 Dilihat

Pilkada 2020, pilkada purbalingga, petahana, PAN
Bakal calon bupati petahana Purbalingga dan wakilnya, Dyah Hayuning Pratiwi-Sudono bergandeng tangan dengan jajaran pengurus DPD PAN Purbalingga usai rapat pleno penetapan dukungan calon bupati dan wakil bupati Purbalingga di Sekretariat DPD PAN, Senin (3/8). Foto: rad

Pilkada Purbalingga 2020

Purwokertokita.com – Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Purbalingga memutuskan mendukung bakal calon bupati petahana pada Pilkada 2020. Keputusan itu diambil melalui rapat pleno yang cukup alot di sekretariat DPD PAN Purbalingga, Senin (3/8).

Keputusan ini bisa dibilang lambat jika dibanding partai lain seperti PDI Perjuangan, PKB, Golkar, atau partai lain yang lebih dulu mengambil sikap dukungan terhadap pasangan calon atau paslon.

Namun, lamanya sikap politik PAN ini bukan tanpa alasan. Ada dinamika selama proses penentuan dukungan itu.

Mulanya, PAN masuk dalam koalisi Pelangi bersama tujuh partai politik lain. Namun dalam perjalanannya, koalisi ini terbelah setelah terjadi friksi antarparpol.

Sebagian besar parpol peserta koalisi memilih mendukung pasangan Muhammad Zulhan Fauzi – Zaeni Makarim. Sementara PAN bersama Gerindra dan PKS merencanakan membentuk poros ketiga.

Dalam angan-angan partai berlambang matahari itu, ada pasangan Bambang DS – Wahyudiana. Wahyudiana merupakan tokoh Muhammadiyah yang disegani di Purbalingga.

Namun pasangan calon ini tak kunjung mendapat dukungan partai lain, Gerindra dan PKS. Di sisi lain, desakan dari internal PAN untuk segera menentukan dukungan paslon terus menguat.

Di tengah situasi ini, PKS dan Gerindra justru bermanuver dengan mewacanakan paslon baru Fidloh Threeyati-Adi Yuwono. Fidloh merupakan istri dari politisi PKS Rofik Hananto. Sementara Adi Yuwono ketua DPC Partai Gerindra PurbaIingga.

PAN semakin tersudut. Pilihan kini hanya mendukung paslon petahana, Dyah Hayuning Pratiwi – Sudono atau Oji-Zaeni. Sebab, opsi Bambang DS-Wahyudiana semakin sulit terealisasi tanpa dukukan yang memadai dari sejumlah partai politik.

“Melihat pasangan calon yang ada, kami menilai Dyah Hayuning Pratiwi-Sudono adalah pasangan yang paling berkomitmen, karena itu kami mendukung pasallon ini,” kata Ketua DPS PAN PurbaIingga, Mugo Waluyo, Senin petang (3/8).

Namun tak ada makan siang yang gratis. Dukungan PAN bukan tanpa syarat.

Sebagaimana hubungan simbiosis yang saling menguntungkan, PAN juga menghendaki ada kompensasi dari dukungan ini.

Mugo secara terbuka berharap ada komitmen dari pasangan calon untuk mendukung pengembangan amal usaha persyarikatan. Di antaranya pengembangan PKU di Bobotsari, BSM, Poltekes, dan panti asuhan.

“Untuk partai tentu ada, misalnya peningkatan perolehan kursi,” ujar dia.

Sementara itu, bakal calon bupati petahana, Dyah Hayuning Pratiwi, yang datang ke sekretariat PAN seusai rapat pleno penentuan dukungan bersama Sudono, mengatakan berterima kasih atas dukungan PAN.

Ia mengajak segenap kader dan simpatisan PAN untuk bersama membangun Purbalingga.

“Dalam perjalanan Pilkada, PAN selalu berjalan bersama PDI Perjuangan. Dan hari ini saya atas nama pribadi dan bapak Sudono mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan,” kata Tiwi.

Dukungan PAN menambah jumlah kursi di parlemen yang mendukung Tiwi-Dono. Total ada 21 dari 45 kursi yang mendukung pasangan ini. Dukungan parlemen diyakini penting untuk memuluskan program kerja jika kelak terpilih menjadi bupati dan wakil bupati.(rad)

Tinggalkan Balasan