Banyumas Punya PSC 119 Sigap, Apa Itu?

Peristiwa267 Dilihat
Plt Bupati Banyumas, Budhi Setiawan mengunjung markas PSC 119 Sigap Banyumas, baru-baru ini. (dok.humasbms/purwokertokita)

Purwokertokita.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, baru-baru ini meluncurkan Pusat Safety Centre (PSC) Sigap untuk melayani masyarakat khususnya kasus kegawatdaruratan medis. Apabila menjumpai situasi gawat darurat, warga bisa menghubungi nomor telepon 119 atau melapor melalui aplikasi yang tersedia di gawai.

Koordinator PSC Sigap Banyumas, Imam Ashari mengatakan, layanan ini memiliki fungsi sebagai pusat koordinasi layanan kegawatdaruratan di wilayah Kabupaten Banyumas. Apabila ada kasus kegawatdaruratan di Walayah Banyumas, masyarakat bisa melapor ke PSC, baik secara langsung ke di Pusat Safety Center di Disnas Kesehatan Kabupaten Banyumas, melalui Telepon 119 maupun aplikasi PSC 119 Satria.

“Layanan kegawatdaruratan medis melalui Aplikasi PSC Sigap Banyumas dapat di download melalui play store dan dapat diakses secara luas dan gratis oleh masyarakat melalui telepon seluler,” katanya, kemarin.

Dia mengatakan, PSC membangun jejaring dengan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat seperti Puskesmas atau rumah sakit dengan lokasi kejadian untuk mobilisasi ataupun merujuk pasien guna mendapatkan penanganan gawat darurat. Tindakan awal melalui algoritma gawat darurat, mengirim bantuan petugas dan ambulan, serta mengirim pasien ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

“PSC Sigap ini dapat dilaksanakan secara bersama-sama dengan unit teknis lainnya di luar bidang kesehatan seperti kepolisian, pemadam kebakaran, relawan tergantung kebutuhan,” imbuhnya.

Sementara itu Staf IT PSC Sigap, Wahyu mengatakan layanan di dalam aplikasi PSC yang diunduh mencantumkan informasi tentang fasilitas kesehatan dan ambulan. Keunggulan PSC 119 di Banyumas yaitu terintegrasi dengan Puskesmas.

“Aplikasi ini belum sempurna, pihaknya terus berbenah untuk memberi pelayanan terbaik untuk masyarakat Banyumas di bidang kegawatdaruratan,” ujar Wahyu.

Plt Bupati Banyumas, Budhi Setiawan mengatakan, meski layanan ini bisa diakses kapan saja, masyarakat diimbau untuk tidak melaporkan peristiwa di luar kasus kegawatdaruratan.”Saya harap aplikasi ini dibutuhkan hanya saat ada kegawatdaruratan, artinya masyarakat tidak boleh coba-coba mumpung ada fasilitas, sehingga melaporkan sesuatu yang diluar kegawat daruratan,” kata dia.

Budi menjelaskan PSC 119 telah berhasil menurunkan angka kematian ibu baru melahirkan dari 22 kasus ditahun 2016 turun menjadi 17 kasus ditahun 2017. Sebelum digunakan secara luas, jaringan itu baru dimanfaatkan oleh tenaga medis di Dinas Kesehatan melalui Sistem Informasi dan Komunikasi Rujukan Ibu dan Bayi Baru Lahir (Sijari Emas). (NS)

Tinggalkan Balasan