Bagi-Bagi Bunga di Hari AIDS

Lingkungan, Peristiwa198 Dilihat
Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno membagi bunga di hari AIDS. (Istimewa)
Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno membagi bunga di hari AIDS. (Istimewa)

Purwokertokita.com – Hari AIDS sedunia yang jatuh pada tanggal 01 Desember, Selasa (01/12) diperingati oleh para aktivis HIV AIDS dari berbagai komponen dengan membagikan bunga mawar dan leaflet bagi pengendara mobil dan motor yang lewat di perempatan tugu alun-alun Banjarnegara. Kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai sarana sosialiasi dan kampanye kepada masyarakat akan bahaya HIV AIDS. Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Sri Yuniarti, SKM, MM, di sela-sela kegiatan.

“Ikut serta pada kegiatan ini Ketua Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD), Drs. Hadi Supeno, M. Si., yang juga Wakil Bupati Banjarnegara, aktivis PMI, LSM, Warga Peduli AIDS, Tim Penggerak PKK, dan dari dinas terkait” katanya.

Kegiatan ini, lanjutnya, juga bertujuan untuk mengingatkan warga bahwa Banjarnegara dalam kondisi waspada bahaya HIV AIDS. Data menunjukan dari tahun 2003 – 2015, lanjutnya, ditemukan kasus HIV AIDS sebanyak 162 penderita. Dari jumlah itu, sambungnya, 88 HIV dan 74 orang positif AIDS. Sedangkan jumlah penderita yang meninggal dunia sebanyak 62 orang.

“Khusus untuk tahun 2015 sampai bulan Oktober ditemukan kasus baru sebanyak 30 HIV AIDS, dimana 6 orang diantaranya meninggal dunia” katanya.

Ketua KPAD, Drs. Hadi Supeno, M. Si., mengingatkan sebagai negara agamis fenomena AIDS yang terjadi di Indonesia menarik untuk dicermati mengingat dalam keseharian kehidupan kita dikelilingi oleh banyak kegiatan agamis namun prevalensi penderita HIV AIDS di Indonesia makin tahun justru makin tinggi.

“Pada masa lalu, penderita HIV AIDS dijumpai pada sekelompok orang dan hanya pada orang dewasa, namun sekarang ini bayi pun terkena penyakit ini” katanya.

Area lokasi penderita, lanjutnya, juga meluas. Tidak hanya mereka yang berdomisili di perkotaan, sekarang ini telah masuk ke pedesaan. Perkembangan ini, sambungnya, diikuti juga dengan variasi profesi pengidapnya.

“Pada awalnya penderita penyakit ini ditengarai terjadi pada mereka yang berperilaku seks menyimpang dan para pekerja seksual. Namun sekarang ini dari kasus yang ditemukan ternyata profesi penderita beragam dari swasta, pengusaha, PNS, aparat desa, TNI, Polri, mahasiswa, bahkan ibu rumah tangga yang tertular karena ulah suami. Hal ini yang menjadi alasan mengapa kita perlu ekstra waspada terhadap penyebaran penyakit HIV AIDS” katanya.

Sumber: Humas Banjarnegara

Tinggalkan Balasan