Purwokertokita.com – Sebanyak 400 orang terjaring razia Badan Narkotika Nasional (BNN) Purbalingga di 120 tempat hiburan di wilayah Banyumas, Brebes, Purbalingga dan Banjarnegara, Jawa Tengah.
Ketua BNN Purbalingga, Ajun Komisaris Besar Edy Santosa mengemukakan kondisi tersebut menjadi bukti Indonesia darurat narkoba.
“Ini bukti bahwa Indonesia benar-benar sudah darurat narkoba. Ini menjadi tanggung jawab bersama. BNN tak akan mampu bekerja sendiri,” katanya saat melakukan tes urine terhadap aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Purbalingga, senin(09/11).
Edy mengatakan, selain terhadap masyarakat umum, pihaknya juga melakukan pemeriksaan urine terhadap aparatur negara di beberapa pemerintah kabupaten di wilayah tugasnya. Pemeriksaan urine dilakukan sebagai bagian tugas menjalankan UU ASN dan Peraturan Menpan yang mewajibkan setiap aparatur sipil negara harus memeriksa urinenya setahun sekali.
“Kami sudah MoU dengan pemda untuk melalukan tes urine pada 1500 aparatur. Untuk tahap pertama ini sebanyak 260. Sisanya kami selesaikan pada awal 2016,” jelasnya.
Dia menjelaskan, pada 2016 mendatang selain jajaran ASN, seluruh pejabat di lingkungan pemkab Purbalingga juga harus terbebas dari penyalahgunaan narkoba. “Awal 2016, paling tidak semua pejabat eselon IV, III dan II harus dicek urine dulu. Pokoknya kita pastikan Purbalingga aparaturnya bebas dari penyalahgunaan narkoba,” ucapnya.
Dari kegiatan tes urine ini BNN berhasil menjaring 183 personil dari target sebanyak 260 orang. Dari jumlah tersebut terdapat dua pegawai yang dinyatakan positif, namun dari konfirmasi kepada yang bersangkutan baru meminum obat untuk pengobatan penyakit yang tengah diderita.
“Yang lain akan kita lakukan tes urine pada kesempatan berikutnya,” kata salah seorang petugas BNN.
Sumber : Humas Pemkab Purbalingga
