PURWOKERTOKITA.COM, BANJARNEGARA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara merilis hasil analisis bencana geologi tanah longsor di Desa Pringamba, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara yang terjadi Minggu (7/3/2021).
Hasil analisis menyebut, tanah longsor disebabkan beberapa faktor, antara lain akumulasi dari intensitas dan volume air hujan selama enam jam, pelapukan batuan, kemiringan tebing hingga 80 derajat, perkebunan salak dengan pengolahan lahan secara berkala, ketuadaan drainase, dan gaya gravitasi dari beban massa tanaman pada batuan yang lapuk pada kontur tebing yang terjal.
Longsor terjadi pada tebing dengan kemiringan 70-80 derajat. Tebing ini merupakan perkebunan salak.
Lokasi bencana tergolong dalam formasi waturanda yang terdiri atas batuan breksi gunung api dan konglomerat bersisipan dengan batu pasir.
Lokasi longsor juga tepat di atas sungai Gintung yang merupakan struktur patahan dari formasi Peniron.