Purwokertokita.com, Purbalingga – Petani Desa Grantung Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga nyaris putus asa menghadapi ulah babi hutan alias celeng. Sebab, celang-celeng itu kerap turun gunung merusak tanaman pertanian warga.
Berbagai cara telah ditempuh untuk menangkap atau bahkan membunuh hama celeng itu. Namun selama bertahun-tahun usaha ini tak juga membuahkan hasil.
Sebut saja memasang perangkap, umpan beracun dan umpan jerat. Semua tak bisa mengatasi kecerdikan si babihutan.
Suatu hari Kepala Desa Grantung, Karyono, mendengar ada kelompok spesialis pemburu binatang liar di Banjarnegara. Ia kemudian menghubungi kelompok ini untuk memburu celeng cerdik di Desa Grantung.
Perburuan celeng ini pun berakhir di tangan para pemburu profesional dari Banjarnegara, Senin (25/1/2021). Satu ekor Raja Celeng berhasil dilumpuhkan dengan timah panas. Si Raja Celeng tersungkur akibat dua tembakan beruntun di kepalanya.
Binatang ini dijuluki Raja Celeng karena berjenis kelamin jantan dan memiliki empat buah taring. Bobot si Raja Celeng ini juga lebih dari satu kuintal.
Raja Celeng ditembak saat menjelang Maghrib saat berada di bawah pohon durian di alas Lenthong Pete. Lahan itu milik Kades Grantung.
“Alhamdulillah, kami bersyukur atas kejadian ini.Kami berharap hama celeng di tahun-tahun mendatang bisa berkurang,” kata Karyono.
Pria yang gemar bertani dan budidaya ikan ini tengah fokus meningkatkan hasil pertanian tahun 2021. Untuk mencapai tujuan itu, Desa Grantung tengah memperbaikan saluran irigasi Bendung Surau.
Selain itu, Desa Grantung juga menerapkan sistem tanam serempak, intens memberantas hama khususnya tikus dan babi hutan, serta mengupayakan ketersediaan pupuk di pasar baik organik maupun anorganik.
