8 Orang Terkubur Material Longsor Susulan di Banjarnegara

Peristiwa611 Dilihat
Petugas BPBD memeriksa lokasi tanah longsor di Desa Biting RT 4 RW 1 Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (23/10/2021). /Foto: BPBD Banjarnegara.

PURWOKERTOKITA.COM, BANJARNEGARA – Sebanyak delapan orang terluka setelah tertimpa material longsor susulan di Desa Biting RT 4 RW 1 Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (23/10/2021)pukul 08.15 WIB.

Peristiwa ini terjadi saat warga tengah kerja bakti membersihkan material longsor yang terjadi pada Jumat (22/10) pukul 19.30 WIB. Kertika itu, hujan lebat mengguyur Desa Biting sejak sore hari. Tebing setinggi kurang lebih 8 meter dan lebar 15 meter kemudian longsor pada malam harinya.

Material longsor susulan jatuh mengarah setidaknya 20 orang yang tengah bekerja di bawahnya. Karena lokasi yang sempit untuk akses menyelamatkan diri, delapan orang tak sempat menghindar dan tertimbun longsor.

Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini. Namun warga bernama Miskam (38) sempat terkubur di dalam tanah selama 20 menit.

“Waktu itu saya kira longsor susulan yang terjadi tidak besar, saat mencoba menghindar ternyata sudah tertimpa tanah yang cepat sekali datang,” kata Miskam.

Ada selapan orang warga yang terluka termasuk Miskam. Sebanyak dua orang di antara harus dirujuk ke RSUD Banjarnegara karena luka yang cukup serius. Sementara 12 orang lainnya berhasil selamat tanpa luka.

Selain menyebabkan luka, material longsor susulan juga merusak rumah Suwondo dan menutup satu petak kolam ikan milik warga.

Pasca kejadian, Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin, meninjau langsung lokasi kejadian. Selain untuk melihat langsung lokasi, ia juga memberikan dukungan moril untuk para korban dan memastikan kebutuhan-kebutuhan mereka terpenuhi.

“Jika melihat kejadian seperti ini, langsung amankan sekitar lokasi terlebih dahulu, laporkan secara berjenjang ke BPBD, personil BPBD dan relawan itu sudah terlatih dalam menilai lokasi kejadian dan resiko-resikonya, Jadi sebelum bertindak sebaiknya koordinasikan terlebih dahulu dengan BPBD atau relawan yang sudah terlatih,” kata Syamsudin.

Syamsudin mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana pada musim hujan, antara lain tanah longsor. Warga diimbau memperhatikan lingkungan sekitar. Jika ada tanda-tanda longsor, segera melaporkan ke pemerintah desa setempat.

“Masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk waspada, karena curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini bisa memicu terjadinya longsor,” ujar dia.

Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara mengimbau warga untuk tidak mendekati lokasi longsor yang baru saja terjadi. Sebab, longsor susulan bisa saja terjadi mengingat curah hujan masih tinggi.

“Biarkan beberapa hari dulu, jangan mendekati titik sebelum ada petugas yang melakukan pengkajian, untuk mengantisipasi longsor susulan,” kata Raib Sekhudin, Kasi Kedaruratan BPBD Banjarnegara.

Untuk pembersihan dan penanganan bencana, BPBD Banjarnegara mengerahkan semua aset yang dimiliki. Namun BPBD tetap berharap pada peran relawan Banjarnegara.

Sebab, titik longsor tidak hanya di Desa Biting. Setidaknya tercatat sudah 13 kejadian bencana di wilayah Banjarnegara sejak Kamis (21/10). selain mendampak kerusakan bangunan, juga menyebabkan satu balita tewas dan sembilan orang luka-luka.

Tinggalkan Balasan