Buah Pertaruhan Bawaslu Purbalingga

Peristiwa231 Dilihat
penyemprotan pus
Foto: Ilustrasi

Pengawas TPS yang Diizinkan Bertugas Saat Menunggu Hasil Swab Ternyata Positif Covid-19

Purwokeretokita.com, Purbalingga – Petugas kesehatan berpakaian hazmat lengkap tiba di sebuah rumah, Rabu (9/12/2020). Mereka datang untuk menjemput seorang warga yang hasil tes swabnya menunjukkan positif Covid-19. Yang mereka jemput ialah pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kelurahan Wirasana.

Penjemputan itu sampai ke telinga para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertugas bersama pasien. Tak ayal mereka yang merasa kontak dengan pasien mulai cemas. Mereka diminta menjalani tes usap sebagai tindakan pencegahan.

Tak sampai di situ, penyelenggara pemilu yang bertugas di TPS Kelurahan Wirasana juga diminta menjalani rapid test. Sebab, pasien sempat berkumpul dengan petugas yang lain.

Dari hasil penelusuran, pasien itu ternyata dalam masa tunggu hasil swab. Semestinya, orang yang tengah menunggu swab mengisolasi diri. Namun pada kasus ini, ia justru tetap bertugas sebagai pengawas TPS.

Ketika dikonfirmasi ke Bawaslu Purbalingga, ternyata Bawaslu mengetahui hal itu. Setiawati, Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi Bawaslu Purbalingga, mengatakan, mereka yang masih menunggu hasil swab boleh bertugas dengan syarat tidak bergejala.

“Mereka boleh tetap bertugas dengan ketentuan memakai APD dan menjaga jarak,” kata dia yang ditemui di kantor Bawaslu Purbalingga, Jumat (11/12/2020).

Setiawati menjelaskan, kebijakan itu merupakan hasil konsultasi dengan Dinas Kesehatan Purbalingga. Ia mengaku berada pada situasi sulit karena pengawas TPS hanya ada satu orang di setiap TPS, sehingga tidak ada petugas yang menggantikan tugasnya.

Di sisi lain, Bawaslu tidak punya cukup waktu untuk mencari pengganti dan membekali pengawas pengganti karena sudah sangat dekat dengan hari pemungutan suara.

Namun kenyataan di lapangan berbicara lain. Ketika hasil swab keluar, pasien sempat menjalin kontak dengan penyelenggara lain hingga perlu tes usap untuk para kontak erat.

Setiawati mengaku baru mengetahui kejadian ini tanggal Rabu (9/12/2020) sore setelah kehebohan menyebar. Ia mengatakan tidak mendapatkan hasil swab dari Dinas Kesehatan. Dinas Kesehatan memberikan hasil tes langsung ke pasien.

“Hari Kamis pagi (10/12/2020) kami datang ke Dinas Kesehatan untuk mengonsultasikan solusinya, dan sudah kamitindaklanjuti,” kata dia.

Setiawati enggan menyebut berapa pengawas TPS yang masih menunggu hasil tes namun tetap bertugas. Namun ia membenarkan jumlahnya lebih dari satu orang.

Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Hanung Wikantono, ketika dikonfirmasi pada Jumat (11/12/2020) siang mengaku belum mendapat data hasil penelusuran kontak erat di lapangan. Namun ia mengatakan, petugas kesehatan akanmelakukan tes swab jika ada yang bergejala.

“Mungkin karena Puskesmas Kota sedang tutup, maka kami belum dapat info tracing tersebut,” ujar dia.

Pertaruhan yang dilakukan Bawaslu amat berisiko memicu kluster Pilkada. Kini mereka hanya bisa berharap kebijakan itu tidak berdampak fatal.(rad)

Tinggalkan Balasan