Purwokertokita.com, Wonosobo -Pemerintah Kabupaten Wonosobo menutup toko swalayan terbesar di Wonosobo, Rita Pasaraya, setelah hasil Rapid Diagnostic Test (RDT) yang digelar secara acak pada hari Senin (18/5) menunjukkan tiga karyawan reaktif COVID-19.
“Pemerintah mengambil keputusan untuk menutup sementara waktu opeasional Rita Pasaraya mulai hari ini hingga waktu yang belum ditentukan, sambil menunggu seluruh pegawai di swalayan itu selesai menjalani rapid test,” kata Sekda Wonosobo, One Andang Wardoyo dalam konferensi pers bersama Bupati dan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr. Muhamad Riyatno di Sekretariat Gugus Tugas Kabupaten.
Keputusan menutup toko modern itu untuk menjaga penularan ke karyawan lainnya, pengunjung serta menekan potensi penyebaran virus Corona agar tak semakin meluas.
Selain penutupan dan mewajibkan manajemen dan seluruh karyawan menjalani rapid test, pemerintah juga meminta Rita agar melakukan desinfeksi terhadap seluruh titik dan barang di toko demi menghindari penyebaran virus yang kemungkinan menempel.
Seluruh karyawan diminta mengisolasi diri di rumah masing-masing selama 15 hari. Jajaran manajemen Rita juga diwajibkan menyampaikan laporan hasil kepada pemerintah melalui Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten.
Bupati Wonosobo, Eko Purnomo menambahkan pesan bagi warga masyarakat agar semakin waspada dan meningkatkan kesadaran pentingnya berada di rumah dan menghindari keramaian.
“Kepada segenap warga masyarakat Wonosobo, saya meminta agar tetap bersabar menahan diri untuk berada di rumah demi mencegah penularan yang semakin meluas,” kata Eko.
Dari hasil rapid test secara acak yang digelar selama dua hari terakhir di pusat keramaian kota, Eko menegaskan sampai saat ini potensi penularan virus masih terjadi. Karena itu, ia sangat berharap agar masyarakat terus menjaga agar tidak tertular maupun jadi penular.
Terkait teknis pengambilan sampel dalam RDT random yang telah digelar selama dua hari terakhir, Jubir Pemkab dr. Muhamad Riyatno menyebut telah mengalokasikan 50 alat tes cepat di kawasan Pasar Induk, Rita, Mickey Mouse dan kawasan simpang Plaza.
“Hari pertama 38 rapid test tidak ada menunjukkan hasil reaktif, namun pada hari kedua ini, sebanyak 15 rapid yang dilakukan pada karyawan Rita, menghasilkan tiga karyawan reaktif yang langsung kami rujuk ke Rumah Sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar dia.
Sembari menunggu hasil swab, ketiganya akan terus dipantau dan apabila tidak menunjukkan gejala klinis, maka mereka akan dikirim ke BLK untuk karantina selama 14 hari. Namun apabila ternyata hasil swab positif, mereka akan langsung dirawat di rumah sakit.(Afgan)