Purwokertokita.com – Menjadi tokoh yang hampir terlupakan, membuat sejumlah pihak merasa miris dengan Soetedja. Nasib Soetedja serupa dengan sejumlah tokoh asal Banyumas yang berperan dalam pergerakan dan perjuangan kemerdekaan, seperti Dr Angka Prodjosoedirdjo, Dr Goembrek yang menjadi tokoh pendiri Boedi Oetomo.
Pada pemutaran perdana film “Mencari Soetedja”, Kamis (15/11), di Bioskop Rajawali Purwokerto, Guru Besar Sejarah Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Prof Sugeng Priyadi MHum mengatakan, catatan tentang Raden Soetedja sangat sulit ditemukan.
Menurut Sugeng, dia hanya mengetahui, Soetedja pernah bertugas sebagai Direktur Musik di RRI Purwokerto semasa Agresi Militer Belanda. Semua karyawan RRI yang baru berdiri pun harus pindah ke tempat aman.
“Sudah saatnya pemerintah daerah juga memberi perhatian besar. Catatan biografi dokumentasi digarap bersama komunitas. Atau dibuat film, riset dan lainnya,” katanya, pada sesi diskusi usai pemutaran film.
Minimnya dokumentasi dan literatur tentang Soetedja dan tokoh-tokoh Banyumas lainnya, menjadikan pengetahuan yang minim di kalangan masyarakat. Pegiat Ruang Kerja Creative (RKC), Slamet “Memet” Riyadi mengungkapkan, selama ini dia hanya mengetahui sosok Soetedja identik dengan keroncong.
Dia terkejut saat mengetahui sosok Raden Soetedja justru menggarap lagu beraliran hawaian, jazz dan klasik maupun lagu-lagu barat yang populer di tahun 1930-1950.
“Kami, langsung minta izin kepada keluarga Raden Soetedja untuk menggarap beberapa lagu-lagu Soetedja, direkam dan disebarluaskan untuk mengenalkan siapa sebenarnya Soetedja,” katanya.
Baca : Film “Mencari Soetedja”, Pencarian Soetedja yang Tak Pernah Selesai
Film dokumenter “Mencari Soetedja” merupakan film garapan sutradara Bowo Leksono. Film ini mengumpulkan catatan-catatan, wawancara, rekaman lagu komponis Raden Soetedja yang selama ini hanya dikenal lewat lagu keroncong.
Menurut Bowo, ia berhasil menemukan sekitar 130 lagu. Namun, rekaman secara digital hanya berkisar 20 lagu saja.
“Ia adalah tokoh musik yang nyaris terlupakan,” ujarnya. (NS/YS)