Purwokertokita.com – Sejumlah orang tua siswa Sekolah Dasar di Banyumas, Jawa Tengah memprotes buku Lembar Kerja Siwa (LKS) mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olah Raga kelas 5, mengenai sistem reproduksi. Materi dalam buku latihan siswa yang dibuat oleh kelompok guru dinilai terlalu vulgar dan belum pantas untuk diajarkan kepada siswa SD.
Salah satu orang tua siswa di Desa Bobosan Kecamatan Purwokerto Utara, Saladin mengaku baru mengetahui ada materi seksual vulgar saat mendampingi anaknya belajar menjelang tes semester. “Saya benar-benar kaget, ada materi semacam itu,” ujar Saladin, Rabu (7/12).
Saladin Ayubi mengatakan Materi tersebut antara lain pengetahuan seksual yang menurut dia belum tepat diajarkan kepada siswa kelas 5 SD. Antara lain, pada materi seksual behavior, yang dijabarkan sebagai ajakan melakukan perbuatan seks. “Di situ dicontohkan sambil bercanda seorang pria mengajak wanita melakukan hubungan seks atau meminta dicium. Ini kan belum pas kalau diajarkan kepada anak SD,” kata Saladin,Rabu (7/12).
Materi lainnya, yakni sexual coersian, yaitu permintaan untuk melakukan kegiatan seksual dengan ancaman. Contoh seorang pria akan menyentuh bagian tubuh wanita dengan ancaman. “Disitu juga dijelaskan bentuk pelecehan seksual. Dan itu mendetail. Lainnya, seperti sexual coersian ,sexual behavior, sexual bribery, sexual assault, dan lain sebagainya. Menurut saya terlalu vulgar,” ungkapnya.
Protes serupa juga dilakukan oleh orang tua lainnya, Eko Widiyanto. Ia juga baru tahu ada materi vulgar saat ditanyai oleh anaknya tentang hubungan seks menerima imbalan. “Saya kaget ketika anak saya yang kelas 5 SD menanyakan maksud soal hubungan seks yang mendapat imbalan. Setelah saya tanya ternyata ada meteri pelajaran yang membahas hal tersebut, “jelasnya.
Sementara, Kepala Sekolah SD Negeri Sokanegara 1 Tri Rudiyati yang mendapat protes dari sejumlah dari orang tua siswa langsung menarik LKS, buku pegangan mata pelajaran pendidikan jasmani dan olah raga siswa kelas 5 di sekolahnya. Dia mengaku baru tahu ada pertanyaan seperti itu setelah ada orang tua siswa yang geger dan melapor.
Diakui, sesuai silabus atau kisi-kisi mata pelajaran pendidikan jasmani dan olah raga siswa SD kelas 5, memang ada mata pelajaran mengenai sistem reproduksi. Dalam silabus tersebut, juga disebutkan bagaimana seorang anak bisa terhindar dari praktik pelecehan seksual. Itu sebab, dia memutuskan untuk menarik semua buku tersebut agar tidak diajarkan lagi pada siswa SD.
“Materi dan pertanyaan dalam buku pelajaran itu memang terlalu berlebihan, memang belum pantas anak-anak kelas 5 mendapat pertanyaan-pertanyaan macam itu. Kita akan tarik semua bukunya. darfi kelas 5 A, B dan C total siswa sekitar 160 anak, ” tegasnya.