Purwokertokita.com – Puluhan warga Desa Besuki dan Cidora Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mulai terserang penyakit pasca banjir bandang dan longsor yang menimpa dua desa tersebut.
Anggota Posko Tim Kejadian Luar Biasa (KLB) Kesehatan, Siti Kusmiyatun mengatakan sebagian besar warga mengalami gatal-gatal, diare dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Sejak dibuka Senin lalu, total 65 orang yang memeriksakan diri posko masing-masing desa.
“Keluhanya gatal, gatel dan batuk pilek, ISPA. Karena di sini kan airnya kena kebanjiran, yang terancam sumber mata airnya,” katanya, Rabu.
Tim KLB Kesehatan mendirikan tiga Posko Kesehatan untuk memantau kesehatan warga. Sementara ini, Posko akan dibuka selama tiga hari. Namun jika diperlukan, keberadaan Posko kesehatan akan diperpanjang.
Kusmiyatun mengungkap, pasca banjir bandang tim kesehatan mewaspadai diare yang kemungkinan menyerang anak-anak. Sebab, mata air dan sumur yang biasa dipakai warga kotor lantaran tercampur dengan lumpur dan meterial lain banjir.
“Kadang-kadang yang terancam sumber mata airnya. Karena airnya dari sumber mata air gunung. Tapi di sana kan juga ada longsor sehingga didalamnya mungkin bisa didalamnya kita memerlukan penjernih. Di Puskesmas sudah tersedia kaporit dan abate,” ujarnya.
Sementara, anggota DPRD Banyumas Sutrisno Rudiyanto mengatakan dalam bencana banjir bandang yang terjadi Senin lalu, warga banyak yang kehilangan ternak. Terbanyak adalah kambing. Dia berjanji akan mengupayakan bantuan untuk mengganti ternak warga yang mati atau hilang tersebut.
Diketahui, banjir bandang dan longsor menimpa tiga desa Kecamatan Lumbir, yakni Besuki, Cidora dan Karanggayam. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, 133 rumah terdampak banjir bandang di Desa Besuki dan Cidora. 14 rumah diantaranya, rusak parah.
Sementara, di Desa Karanggayam, longsor menimpa gedung sekolah, empat rumah warga dan jalan desa. Hingga kini tim gabungan dan warga setempat masih membersihkan material banjir dan longsor.
“Longsor menimpa SD, rumah pendududuk dan sejumlah titik jalan desa. Jumlahnya belasan titik,” kata Kepala Desa Karanggayam, Nanang Supono.