Grebek Suran Baturraden Dinilai Kurang Greget

Lingkungan, Peristiwa190 Dilihat
Grebek Suran Baturraden menjadi ajang promosi wisata andalan Banyumas, Jawa Tengah. Dalam acara ini dilibatkan warga sekitar Lokawisata Baturraden untuk meramaikan agenda menyambut Bulan Sura, Minggu (18/10). (Uwin Chandra/Purwokertokita.com)
Grebek Suran Baturraden menjadi ajang promosi wisata andalan Banyumas, Jawa Tengah. Dalam acara ini dilibatkan warga sekitar Lokawisata Baturraden untuk meramaikan agenda menyambut Bulan Sura, Minggu (18/10).
(Uwin Chandra/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Kemeriahan penyambutan bulan Sura bagi pengelola Lokawisata Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah dimanfaatkan dengan menggelar agenda tahunan Grebek Sura Baturraden. Agenda yang dilaksanakan untuk menarik pengunjung wisata andalan Banyumas tersebut mengikutsertakan warga desa sekitar.

Agenda yang digelar sejak pukul 09.00 WIB tersebut dimulai dari depan loket Wanawisata Baturraden dengan memutar menuju area parkir Bukit Bintang yang berada di utara lokawisata. Setidaknya tiga gunungan yang berisi hasil tani dari wilayah sekitar Lokawisata Baturraden serta satu patung simbol angkara murka diarak warga.

Tak hanya itu, beberapa rombongan warga membawa pikulan berisi hasil tani seperti terong, cabai, timun dan beberapa hasil bumi lainnya juga mengikuti arak-arakan. Sepanjang jalan, warga memadati jalur yang dilewati sebelum arak-arakan dimulai. Sesampainya di lokasi terakhir, tiga gunungan berisi hasil bumi tersebut diserbu warga. Mereka mempercayai, hasil bumi tersebut bisa membawa berkah.

“Ya ini (hasil bumi) untuk mendapat berkah, dalam kehidupan sehari-hari semoga bisa menjadi berkah juga,” ujar seorang warga Baturraden, Witem (45), Minggu (18/10).

Sementara itu, seorang pengunjung lainnya asal Jakarta, Nina (40) mengemukakan acara Grebek Sura Baturraden cukup menarik. “Saya sengaja datang ke sini ingin lihat dan baru kali pertama datang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPT Lokawisata Baturraden, Djoko Haryanto mengemukakan, agenda ini merupakan bagian dari usaha untuk mempromosikan pariwisata Baturraden. “Even ini dilaksanakan untuk menguri-uri grebek suran yang selama ini dilaksanakan warga Baturraden dan sekitarnya. Semua (elemen masyarakat) kami ikut sertakan dalam agenda ini untuk mendapat keberkahan dalam mencari kebutuhan hidup di lingkungan lokawisata Baturraden,” ujarnya.

Agenda Grebek Suran Baturraden diikuti berbagai kalangan mulai dari Paguyuban Masyarakat Pariwisata baturaden (PMPB), paguyuban pedagang Baturraden dan juga warga masyarakat yang tinggal di desa penyangga yang berada di sekitar Lokawisata Baturraden.

Grebek Suran Baturraden diawali dengan rangkaian mimiti yang dilakukan beberapa minggu sebelumnya. Dalam kegiatan tersebut, para sesepuh di Baturraden serta pihak dari pemerintah berziarah di kompleks pemakaman yang berada di dekat Lokawisata Baturraden. Dalam agenda tahun ini, Grebek Suran Baturraden digelar berbeda. Pada malam sebelum acara digelar acara Baturrajazz yang menampilkan musisi jazz dari Banyumas Raya.

Meski begitu, beberapa pengunjung yang pernah merasakan atmosfer Grebek Suran Baturraden pada tahun sebelumnya, mengakui penyelenggaraan tahun ini kurang greget. “Kalau dibanding tahun sebelumnya, tahun ini kayaknya tidak begitu ramai, kurang terasa greget. Apalagi tadi saat rebutan gunungan, sebelum acara doa selesai warga langsung menyerbu gunungan,” kata seorang warga Triyono (35).

Ia mengemukakan, agenda sebesar Grebek Suran Baturraden seharusnya bisa dikemas lebih menarik. Apalagi, lanjutnya, ajang tersebut menjadi salah satu potensi untuk menarik wisatawan. “Kesannya saat ini menjadi monoton. Saya berharap jangan cuma sekedar seremoni atau hanya seperti yang penting ada saja,” katanya.

Uwin Chandra

Tinggalkan Balasan