Inalillahi, Satu Ruang Kelas SMP Maarif 2 Ajibarang Ambruk

Peristiwa384 Dilihat

 

Bangunan kelas SMP Maarif 2 Ajibarang ambruk diterjang longsoran tanah yang berada di sisi barat sekolah, Selasa (23/2). (Istimewa)
Bangunan kelas SMP Maarif 2 Ajibarang ambruk diterjang longsoran tanah yang berada di sisi barat sekolah, Selasa (23/2).
(Istimewa)

Purwokertokita.com – Hujan deras yang terjadi sepanjang Selasa (23/2) siang hingga sore kemarin, ternyata tidak hanya menyebabkan amblesnya ruas jalan nasional antara Wangon-Ajibarang di Kecamatan Wangon, Banyumas. Ruang kelas di SMP Maarif 2 Ajibarang di Desa Jingkang juga ambruk terkena longsor.

Kepala SMP Maarif 2 Ajibarang, Waluyo mengemukakan satu ruang kelas ambruk terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, longsoran tanah yang berada lebih tinggi dari sekolah menghantam bangunan sekolah tersebut.

“Saat itu kalau nggak salah setelah hujan turun dan nggak lama kemudian tebing di sebelah barat sekolah longsor dan menghantam tiga ruang kelas yang biasa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa kelas 7 A, B dan C,” katanya, Rabu (24/2).

Akibat dihantam longsor, selain satu kelas ambruk, dua kelas lainnya tidak bisa ditempati karena sudah miring. Sehingga ditakutkan berpotensi roboh sewaktu-waktu jika ditempati.

“Untuk hari ini, kegiatan belajar mengajar tidak diselenggarakan, tetapi kami meminta bantuan kepada siswa untuk membantu membersihkan dan menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan,” jelasnya.

Salah satu bagian ruang kelas di SMP Maarif 2 Ajibarang rusak berat karena longsor yang terjadi pada Selasa (23/2) sore. (Istimewa)
Salah satu bagian ruang kelas di SMP Maarif 2 Ajibarang rusak berat karena longsor yang terjadi pada Selasa (23/2) sore.
(Istimewa)

Hingga saat ini, katanya, sebanyak 92 siswa dari sekolah tersebut rencananya akan menggelar kegiatan belajar mengajar di beberapa ruang yang difungsikan sebagai kelas untuk sementara waktu.

“Kami akan menggunakan beberapa ruang yang ada untuk kegiatan belajar mengajar. Mengenai kejadian ini, kami sudah melaporkannya kepada pihak yayasan dan dinas pendidikan,” jelasnya.

Dia memperkirakan, kerugian yang dialami dalam peristiwa bencana alam tersebut diperkirakan mencapai Rp 200 juta.

Tinggalkan Balasan