Bupati Husein: Kehadiran FPI Perlu Dikaji Lagi

Peristiwa276 Dilihat
Meme tentang penolakan FPI Banyumas disebarkan melalui media sosial. Spanduk besar berisi penolakan FPI juga sudah dipasang di beberapa titik. (Istimewa)
Meme tentang penolakan FPI Banyumas disebarkan melalui media sosial. Spanduk besar berisi penolakan FPI juga sudah dipasang di beberapa titik. (Istimewa)

Purwokertokita.com – Rencana deklarasi Front Pembela Islam (FPI) di Banyumas mendapat perhatian serius dari Bupati Banyumas, Achmad Husein. Legalitas pendirian ormas ini sedang dikaji oleh Badan Kesatuan Bangsa Banyumas.

“Perlu dikaji dan ditelaah oleh Bakesbang legal formalnya,” kata Husein saat dihubungi Purwokertokita.com, Senin (15/2).

Ia mengatakan, soal deklarasi ini akan didiskusikan lebih lanjut dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Banyumas. Ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga kondusifitas daerah.

Wakil Ketua Bidang Organisasi FPI Cilacap, Ridho Anshori sebelumnya mengatakan, deklarasi FPI Banyumas akan dihadiri oleh Rizieq Shihab, Pimpinan tertinggi Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab dijadwalkan akan melakukan safari sekaligus melantik kepengurusan FPI Kabupaten Banyumas, 23 Februari mendatang.

“Insyaalah semuanya sudah siap semua. Pengurusnya juga sudah ada semua. Tinggal nanti dilantik oleh Habib Rizieq langsung atau oleh pemimpin umum, itu kondisional saja,” kata Rido.

Jika semuanya sesuai dengan rencana, kata Ridho, Habib Rizieq bakal melantik FPI Banyumas di Cilongok.

“Itu kondisional. Kalau semua seluruh pengurus sepakat untuk deklarasi, maka akan dideklarasikan,” katanya.

Dia yakin, terbentuknya FPI Banyumas akan membawa maslahat yang luar biasa. Sebab, maksiat di Banyumas ia sebut luar biasa dibandingkan Cilacap, terutama di Purwokerto.

“Saya berharap membawa maslahat,” ujarnya.

Soal penolakan oleh sejumlah kelompok atas rencana deklarasi FPI Banyumas, Ridho berujar bahwa pro-kontra dalam pendirian itu soal biasa.

“Pro-kontra itu biasa. Pendirian gereja juga menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat,” jelasnya.

Pihaknya memaklumi jika ada sebagian masyarakat yang menolak atau mendukung deklarasi FPI Bayumas. Menurut dia, jika pengurus sudah sepakat akan deklarasi FPI Banyumas, maka tetap akan dideklarasikan.

“Kalau ada gangguan keamanan dan sebagainya, kita kan juga punya aparat penegak hukum, kepolisian. Kita akan meneyerahkan kepada aparat penegak hukum setempat,” pungkasnya.

Rizieq Shihab direncanakan akan melakuka tabligh di Cilongok, Banyumas di kediaman H Slamet pada 23 Februari pagi, kemudian melanjutkan safari ke Pondok Pesantren Darul Ulum, Kroya Kabupaten Cilacap.

Diketahui, rencana deklarasi FPI Banyumas menuai reaksi keras sejumlah kelompok. Kalangan muda NU misalnya, dengan tegas menolak keberadaan FPI Banyumas.

Tinggalkan Balasan