Basarnas Cilacap Temukan Korban Tenggelam Pantai Mirit, Total 15 Tewas Sepanjang Januari 2016

Lingkungan, Peristiwa246 Dilihat
Basarnas Cilacap mengevakuasii korban atas nama Puji Purwanto yang ditemukan tewas tergulung ombak di Pantai Mirit, Kebumen. Data Basarnas, sepanjang Januari 2016 ini 15 orang meninggal dalam kecelakaan air di Pantai Selatan antara Cilacap hingga Kebumen. (Foto: Dok. Basarnas Cilacap/purwokertokita.com)
Basarnas Cilacap mengevakuasii korban atas nama Puji Purwanto yang ditemukan tewas tergulung ombak di Pantai Mirit, Kebumen. Data Basarnas, sepanjang Januari 2016 ini 15 orang meninggal dalam kecelakaan air di Pantai Selatan antara Cilacap hingga Kebumen. (Foto: Dok. Basarnas Cilacap/purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Badan Search and Rescue Nasional (Basranas) Cilacap, Jawa Tengah berhasil menemukan Puji Purwanto, korban hilang dalam insiden gulungan ombak di Pantai Mirit Kebumen, Jawa Tengah, pagi ini.

Korban ditemukan dalam keadaan tewas. “Korban pantai Mirit sudah ketemu, Pak, kondisi korban dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Juru Bicara Basarnas Cilacap, Syaeful, saat dihubungi purwokertokita.com, Selasa (18/1).

Syaeful mengatakan korban diketahui tercatat sebagai warga Kebumen. Diketahui, ia bersama teman-temannya tergulung ombak saat bermain di pantai Mirit hari Ahad kemarin.

“Korban terbawa arus ke tengah laut, sedangkan teman-temannya bisa menyelamatkan diri,” kata Syaeful.

Syaeful mengungkapkan, dari awal Januari hingga 19 2016 ini, 15 orang meninggal dalam kecelakaan air yang terjadi di sepanjang pantai perairan Cilacap hingga Kebumen.

“Basarnasnya, dari awal bulan Januari hingga sekarang tanggal sekarang, 19 Januari sudah menangani di pantai selatan sekitar delapan musibah, Pak. Total kalau dengan sungai sudah 14 musibah. Total korban keseluruhan mencapai 15 orang,” jelasnya.

Syaeful menambahkan, kendati gelombang laut dinyatakan normal, namun ia mengimbau agar wisatawan, nelayan dan pengguna trnasportasi laut untuk tetap berhati-hati. Salah satunya dengan selalu memakai pelampung. Sebab, laut selatan sulit diprediksi. Gelombang besar bisa datang sewaktu-waktu.

Tinggalkan Balasan